Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Dosa Bartomeu yang Berujung Messi Hengkang dari Barcelona

Kompas.com - 09/08/2021, 12:30 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

KOMPAS.com - Manajemen buruk rezim Josep Maria Bartomeu menjadi salah satu penyebab Lionel Messi hengkang dari Barcelona. Bartomeu telah melakukan sejumlah "dosa" hingga membuat kubu Barca berada di jurang maut finansial.

Barcelona secara resmi telah mengumumkan bahwa mereka mengakhiri kerja sama dengan Lionel Messi.

Messi yang kontraknya habis per 30 Juni 2021 pun telah menyampaikan salam perpisahan untuk Barcelona, klub yang sudah ia bela selama 17 tahun, pada Minggu (8/8/2021).

Masalah utama yang membuat Barcelona harus merelakan Messi pergi adalah beban gaji mereka yang masih terlampau tinggi.

Pihak LaLiga menetapkan bahwa batas pengeluaran gaji berbanding pemasukan berada di angka 70 persen. Sementara, pengeluaran gaji Barcelona meningkat hampir 50 persen selama periode 2017-2020.

Sebelum Lionel Messi mengadakan konferensi pers untuk mengucapkan salam perpisahan, Presiden Klub Joan Laporta menjelaskan bahwa beban gaji Barcelona saat mencapai 95 persen dari pemasukan.

Hal itu membuat Barca belum bisa mendaftarkan pemain untuk kompetisi LaLiga musim 2021-2022 karena batasan gaji.

Bahkan, andai kata Messi bersedia bermain tanpa dibayar, beban gaji Barcelona masih terlalu besar untuk memenuhi regulasi LaLiga.

Baca juga: Lionel Messi dan Barcelona: Ketika Cinta Terhalang oleh Keadaan

"Klub berada di atas segalanya, bahkan di atas pemain terbaik di dunia," kata Laporta, dikutip dari Reuters, Sabtu (7/8/2021).

"Kami mencapai kesepakatan (dengan Messi), tetapi tidak dapat meresmikannya karena situasi ekonomi klub, yang berarti kami tidak dapat mendaftarkan pemain karena batasan gaji."

"Tanpa gaji Messi, (beban) gaji akan mencapai 95 persen dari pendapatan Barcelona. Sementara, idealnya, itu tidak boleh melebihi 70 persen. Jadi, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," tutur Laporta.

Lantas mengapa kondisi finansial Barcelona bisa sedemikian buruk?

Salah satu penyebabnya adalah blunder yang dilakukan oleh presiden Barcelona sebelumnya, Josep Maria Bartomeu.

Bartomeu yang memimpin Barcelona dari 2014 hingga 2020 melakukan sejumlah langkah keliru yang membuat neraca keuangan Barcelona tidak seimbang.

Namun, dosa Bartomeu sewaktu menjadi presiden Barcelona tidak hanya soal manajemen keuangan saja.

Berikut KOMPAS.com merangkum tiga dosa Josep Maria Bartomeu yang berujung pada hengkangnya Lionel Messi dari Barcelona.

Baca juga: Mengenang Starting XI Barcelona Saat Messi Debut, Awal dari Sejarah Besar

1. Boros soal transfer dan gaji pemain

Mengutip BeSoccer, Barcelona telah mendatangkan total 34 pemain semasa rezim Bartomeu. Dana yang dikeluarkan kubu Camp Nou untuk memboyong pemain-pemain itu mencapai lebih dari 1 miliar euro.

Adapun, lima pembelian termahal Barca di bawah kepemimpinan Bartomeu adalah Philippe Coutinho (145 juta euro), Ousmane Dembele (130), Antoine Griezmann (120), Frenkie de Jong (75), dan Mirale Pjanic (60).

Tak hanya royal dalam urusan transfer pemain, Barcelona juga tak segan memberikan gaji tinggi.

Sebagai contoh, gaji Griezmann per tahun mencapai 45,8 juta euro dan membuatnya menjadi pemain bergaji tertinggi setelah Messi (70,7 juta euro/tahun).

Penyerang Barcelona Antoine Griezmann (kiri) merayakan gol bersama Lionel Messi (10) dalam pertandingan Liga Spanyol antara Valencia vs Barcelona di Stadion Mestalla di Valencia pada 2 Mei 2021.JOSE JORDAN Penyerang Barcelona Antoine Griezmann (kiri) merayakan gol bersama Lionel Messi (10) dalam pertandingan Liga Spanyol antara Valencia vs Barcelona di Stadion Mestalla di Valencia pada 2 Mei 2021.

Situasi menjadi buruk ketika pandemi Covid-19 menerpa. Barcelona yang punya beban gaji tinggi pun kehilangan pemasukan dengan nominal yang sangat besar.

Menurut laporan Mundo Deportivo pada Januari lalu, Barcelona sebenarnya bisa meraup keuntungan hingga 990 juta euro pada musim 2018-2019.

Namun, pada musim lalu, keuntungan Barca turun 14 persen menjadi 855 juta euro. Hal ini membuat mereka mengalami defisit lantaran pengeluaran lebih besar dari pemasukan yaitu di angka 955 juta euro.

Presiden Barcelona saat ini, Joan Laporta pun mengakui bahwa manajemen buruk era sebelumnya telah membuat mereka berada dalam bencana.

Baca juga: Lionel Messi, Keajaiban yang Menginspirasi Bocah-bocah Argentina

"Angka (keuangan) klub mengkhawatirkan. Kami telah mewarisi situasi bencana dan tagihan gaji 110 persen dari total pendapatan," kata Laporta, dikutip Marca, Jumat (6/8/2021).

"Manajemen klub sangat buruk. Kami tidak memiliki margin untuk bermanuver dengan gaji. Kami harus mematuhi Financial Fair Play. Kami tahu peraturan itu dan kami tidak memiliki margin."

"Angka-angkanya lebih buruk dari apa yang telah diberitahukan kepada kami dan apa yang telah kami prediksi berdasarkan angka resmi," tutur Laporta.

2. Skandal Barcagate

Mengutip BolaSport.com, Bartomeu diduga telah menyewa sebuah perusahaan public relation, I3 Ventures, untuk menjadi buzzer pribadinya.

Perusahaan tersebut disewa untuk menaikkan citra Bartomeu dan menjatuhkan lawan politik serta para pemain yang menentang kebijakannya.

Kabarnya, Bartomeu membayar perusahaan tersebut menggunakan uang Barcelona.

Selain itu, skandal Barcagate tersebut diduga juga menyeret Bartomeu dalam kasus pencucian uang.

Baca juga: Dampak Besar Messi ke PSG: Untungkan Ligue 1, Pacu Motivasi Pesaing

3. Konflik dengan Messi

Sebelum benar-benar berpisah dengan Barcelona, Lionel Messi sempat punya keinginan untuk meninggalkan Camp Nou pada akhir musim 2019-2020.

Namun, pada saat itu Bartomeu menolaknya dan mengancam untuk membawa kasus tersebut ke ranah hukum.

Karena masih mencintai Barcelona, Messi memilih mengalah dengan tidak melawan mereka di pengadilan.

Messi kemudian memutuskan bertahan di Camp Nou untuk musim 2020-2021. Namun, seperti yang sudah diketahui, Messi akhirnya harus berpisah dengan Barcelona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com