KOMPAS.com - Manajemen buruk rezim Josep Maria Bartomeu menjadi salah satu penyebab Lionel Messi hengkang dari Barcelona. Bartomeu telah melakukan sejumlah "dosa" hingga membuat kubu Barca berada di jurang maut finansial.
Barcelona secara resmi telah mengumumkan bahwa mereka mengakhiri kerja sama dengan Lionel Messi.
Messi yang kontraknya habis per 30 Juni 2021 pun telah menyampaikan salam perpisahan untuk Barcelona, klub yang sudah ia bela selama 17 tahun, pada Minggu (8/8/2021).
Masalah utama yang membuat Barcelona harus merelakan Messi pergi adalah beban gaji mereka yang masih terlampau tinggi.
Pihak LaLiga menetapkan bahwa batas pengeluaran gaji berbanding pemasukan berada di angka 70 persen. Sementara, pengeluaran gaji Barcelona meningkat hampir 50 persen selama periode 2017-2020.
Sebelum Lionel Messi mengadakan konferensi pers untuk mengucapkan salam perpisahan, Presiden Klub Joan Laporta menjelaskan bahwa beban gaji Barcelona saat mencapai 95 persen dari pemasukan.
Hal itu membuat Barca belum bisa mendaftarkan pemain untuk kompetisi LaLiga musim 2021-2022 karena batasan gaji.
Bahkan, andai kata Messi bersedia bermain tanpa dibayar, beban gaji Barcelona masih terlalu besar untuk memenuhi regulasi LaLiga.
Baca juga: Lionel Messi dan Barcelona: Ketika Cinta Terhalang oleh Keadaan
"Klub berada di atas segalanya, bahkan di atas pemain terbaik di dunia," kata Laporta, dikutip dari Reuters, Sabtu (7/8/2021).
"Kami mencapai kesepakatan (dengan Messi), tetapi tidak dapat meresmikannya karena situasi ekonomi klub, yang berarti kami tidak dapat mendaftarkan pemain karena batasan gaji."
"Tanpa gaji Messi, (beban) gaji akan mencapai 95 persen dari pendapatan Barcelona. Sementara, idealnya, itu tidak boleh melebihi 70 persen. Jadi, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," tutur Laporta.
Lantas mengapa kondisi finansial Barcelona bisa sedemikian buruk?
Salah satu penyebabnya adalah blunder yang dilakukan oleh presiden Barcelona sebelumnya, Josep Maria Bartomeu.
Bartomeu yang memimpin Barcelona dari 2014 hingga 2020 melakukan sejumlah langkah keliru yang membuat neraca keuangan Barcelona tidak seimbang.
Namun, dosa Bartomeu sewaktu menjadi presiden Barcelona tidak hanya soal manajemen keuangan saja.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.