TOKYO, KOMPAS.com - Sistem gelembung yang diterapkan di Perkampungan Atlet Tokyo menghindari peningkatan kasus Covid-19.
Sistem ini menempatkan seluruh peserta Olimpiade Tokyo 2020 di dalam satu lokasi dengan protokol kesehatan ketat.
Penghuni Perkampungan Atlet Tokyo hanya mendapatkan izin ke luar lokasi untuk berlatih dan bertanding di lokasi-lokasi laga.
Baca juga: Hari Terakhir Olimpiade Tokyo 2020, 430 Orang Terinfeksi Covid-19
Kemudian, melalui tes skrining, diketahui bahwa tingkat infeksi Covid-19 di Perkampungan Atlet Tokyo terbilang minim.
Hingga hari terakhir perhelatan Olimpiade Tokyo 2020, Minggu (8/8/2021), tercatat ada 430 orang terinfeksi Covid-19.
"Khusus pada hari ini, ada 26 tambahan kasus baru," kata pernyataan resmi penyelenggara, Tokyo 2020.
Data dari Penasihat Utama Gelembung Olimpiade Brian McCloskey menunjukkan bahwa sistem gelembung masuk dalam satu bagian penekanan pengurangan jumlah kasus baru Covid-19.
"Setidaknya, tidak ada kasus Covid-19 yang serius di Perkampungan Atlet Tokyo," kata McCloskey.
Padahal, Perkampungan Atlet Tokyo adalah tempat tinggal bagi sedikitnya 10.000 atlet Olimpiade.
Namun begitu, Brian McCloskey tetap mengingatkan perlunya penelitian lebih lanjut berkenaan dengan penularan Covid-19 di Jepang.
Lebih lanjut McCloskey menyebut bahwa dirinya sependapat dengan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga bahwa Olimpiade Tokyo 2020 tidak akan menyebabkan lonjakan inveksi Covid-19 di Tokyo.
"Kami percaya diri mengatakan bahwa tidak ada penyebaran virus antara pendatang asing dan orang lokal," ucap Brian McCloskey.
Perhitungan kasus Covid-19 berkenaan dengan Olimpiade Tokyo 2020 dimulai pada 1 Juli 2021.
Olimpiade Tokyo 2020 dimulai pada Jumat (23/7/2021) dan berakhir pada Minggu (8/8/2021).
Olimpiade Tokyo 2020 akan ditutup hari ini.