Rombongan pembawa bendera kemudian berbaris, berjalan kaki menempuh jarak 64 kilometer ke Solo yang menjadi tuan rumah PON. Mereka lalu menyerahkan dua bendera yakni bendera Merah Putih dan PON kepada Ketua Panitia PON I, Pangeran Surjohadimidjojo.
Rombongan tiba di arena PON I pada 9 September 1948 pukul 8.30 WIB. Kedua bendera itu kemudian dikibarkan diirinti lagu kebangsaan "Indonesia Raya".
Dalam amanat pembukaan PON I pada 9 September 1948, Presiden Soekarno berharap selanjutnya pekan olahraga ini bukan hanya bertujuan untuk mengolah jasmani, tetapi juga untuk mengolah rohani.
Baca juga: Sejarah Singkat Cabor Sepak Bola di Olimpiade
Waktu itu, PON I mendapatkan sambutan luar biasa di tengah kondisi politik Indonesia yang belum stabil.
Arsip Kompas menuliskan, Stadion Sriwedari yang menjadi arena PON tak sanggup menampung animo masyarakat yang melimpah.
Setiap hari, lebih dari 40.000 orang datang untuk menyaksikan berbagai pertandingan olahraga, di antaranya adalah sepak bola, atletik, renang, bulu tangkis, bola basket, bola keranjang, tenis, dan pencak silat.
Adapun, PON I di Solo diikuti oleh 13 keresidenan yaitu Banyumas (44 kontingen), Bojonegoro (31, Jakarta (82), Yogyakarta (148), Kediri (117), Madiun (70), Magelang (35), Malang (65), Pati (111), Priangan (72), Semarang (28), Surabaya (60), dan Solo (150).
Solo menjadi juara PON I 1948, diikuti oleh Yogyakarta yang berada di peringkat kedua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.