Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Cabor Panjat Tebing di Olimpiade Tokyo, Mengapa Atlet Indonesia Tak Berpartisipasi?

Kompas.com - 03/08/2021, 17:00 WIB
Celvin Moniaga Sipahutar,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Panjat tebing merupakan salah satu cabang olahraga baru yang dipertandingkan di Olimpiade Tokyo 2020.

Sebanyak 40 pemanjat masing-masing 20 di nomor putra dan putri tercatat berkompetisi di Olimpiade Tokyo yang berlangsung sejak 23 Juli sampai 8 Agustus 2021 ini

Namun, berdasarkan daftar pemanjat yang tampil di Olimpiade Tokyo, tak ada satu pun wakil Indonesia yang berpartisipasi.

Hal tersebut menjadi tanda tanya besar bagi sejumlah masyarakat Tanah Air.

Sebab, para atlet panjat tebing Indonesia sudah banyak yang berprestasi di event internasional.

Baca juga: Ranking BWF Terbaru Usai Greysia/Apriyani Raih Emas Olimpiade Tokyo

Sebut saja seperti Aries Susanti Rahayu, Alfian M. Fajri, hingga Veddriq Leonardo.

Beberapa gelar juara dunia tercatat sudah pernah diraih oleh ketiga pemanjat kebangaan Tanah Air itu.

Aries Susanti Rahayu pernah memenangi kejuaraan panjat tebing IFSC Climbing World di China pada tahun 2019 lalu.

Saat itu, dia memecahkan rekor dunia nomor speed putri dengan waktu 6,955 detik, melewati catatan pemegang rekor sebelumnya yang dimiliki Yi Ling Song (7,101 detik).

Pada tahun yang sama, Alfian Muhammad Fajri berhasil meraih gelar juara dunia dalam kejuaraan IFSC Climbing World Cup nomor speed putra di Perancis.

Baca juga: Klasemen Medali Olimpiade Tokyo: China Kokoh di Puncak, Indonesia 5 Medali

Terkini, Veddriq Leonardo berhasil meraih medali emas dalam kejuaraan IFSC Climbing World Cup di Swiss nomor speed putra pada Juli 2021.

Kejuaraan-kejuaraan di atas bukan cuma satu-satunya prestasi yang diraih ketiga atlet Indonesia tersebut.

Atlet panjat tebing Indonesia juga bersinar di Asian Games 2018 dengan raihan satu emas, satu perak, dan satu perunggu.

Lalu, mengapa atlet-atlet Indonesia tidak berpartisipasi di cabor panjat tebing Olimpiade Tokyo 2020?

Hal ini tak terlepas dari pemanjat Indonesia yang cenderung unggul di nomor speed.

Baca juga: Klasemen Akhir Badminton Olimpiade Tokyo - China Juara Umum, Indonesia Peringkat 3

Di sisi lain, cabor panjat tebing Olimpiade Tokyo 2020 mempertandingkan nomor combined atau kombinasi antara lead (panjat tebing dengan belayer), speed (adu cepat), dan boulder (panjat tebing tanpa pengaman tali).

Faktor tersebut kemudian membuat pemanjat Indonesia tidak menembus enam besar dalam ajang pra-kualfikasi IFSC Combined Qualifier 2019 di Toulouse, Perancis, sebagai syarat meraih tiket ke Olimpiade Tokyo 2020.

Adapun pemanjat Indonesia yang tampil di pra-kualifikasi itu adalah Aries Susanti Rahayu dan Alfian M. Fajri.

Aries hanya mampu menempati peringkat ke-16, sedangkan Alfian berada di urutan ke-13.

Baca juga: Momen Haru Olimpiade Tokyo: Kala Atlet Qatar dan Italia Berbagi Emas di Final Lompat Tinggi

Pada saat itu, Wakil Ketum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Pristiawan Buntoro, mengakui bahwa nomor combined merugikan atlet yang cenderung lebih andal di kategori speed.

"Yang perlu diingat adalah Olimpiade 2020 itu hanya ada combined, bukan speed. Combined ini memang sangat merugikan kaitannya dengan atlet speed," ungkap Pristiawan dikutip dari ANTARA.

Indonesia sejatinya masih punya kesempatan untuk ke Olimpiade Tokyo 2020 meski terbilang kecil di Kejuaraan Asia Panjat Tebing di Morioka, Jepang, pada Mei 2020.

Namun, turnamen dibatalkan karena pandemi Covid-19 sehingga peringkat pemanjat Indonesia tak bisa bertambah dan otomatis tidak cukup untuk tampil di Olimpiade Tokyo.

Sementara itu, pemanjat Indonesia yang unggul di nomor speed punya kans besar di Olimpiade selanjutnya.

Sebab, nomor speed akan mulai dipertandingkan di Olimpiade Paris 2024 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com