KOMPAS.com - Pertemuan ke-13 dengan Chen Long tak berpihak kepada Anthony Sinisuka Ginting. Meski berusaha memberikan perlawanan terbaik, Ginting tak kuasa menahan gempuran tunggal putra nomor satu China itu.
Semifinal badminton Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar di Musashino Sports Plaza, Tokyo, Minggu (1/8/2021) siang WIB, menjadi pertemuan ke-13 antara Anthony Ginting dan Chen Long.
Dari 12 duel sebelumnya, Ginting, sapaan akrab Anthony Sinisuka Ginting, sebenarnya memiliki rekor lebih unggul atas Chen Long.
Ginting mampu mengemas delapan kemenangan, berbanding empat kemenangan milik Chen Long.
Namun kali ini, Chen Long menampilkan permainan sangat solid di hadapan Ginting.
Baca juga: Takluk dari Juara Bertahan, Anthony Ginting Terhenti di Semifinal Olimpade Tokyo 2020
Pada awal gim pertama, Anthony Ginting menunjukkan potensi bahwa ia bisa menyulitkan Chen Long.
Ketika tertinggal 2-4, Ginting mampu mengejar melalui permainan net dan smash menyilang yang menjadi andalannya.
Akan tetapi, Chen Long benar-benar tampil prima pada duel ini. Gempuran yang ia lancarkan membuat pertahanan Ginting goyah sehingga menghasilkan poin demi poin untuknya.
Chen Long akhirnya bisa menaklukkan Anthony Ginting dalam pertarungan dua gim yang berakhir dengan skor 21-16, 21-11.
Chen Long pun melaju ke final dan berpeluang untuk mempertahankan medali emas Olimpiade.
Baca juga: Profil Chen Long, Juara Bertahan Olimpiade Penakluk Anthony Ginting
"Saya sangat senang bisa masuk final, itu adalah panggung impian bagi semua atlet bulu tangkis," kata Chen Long usai laga, dikutip dari laman resmi BWF.
"Saya tidak berpikir terlalu banyak, tapi ini semifinal, tidak ada jalan mundur seperti pada babak grup. Saya hanya memastikan bahwa saya mengambil setiap poin dan melakukan yang terbaik," tutur atlet berusia 32 tahun itu.
Bagi Anthony Ginting, meski kalah di semifinal, ini merupakan sebuah pencapaian luar biasa.
Keberhasilan Ginting lolos ke empat besar Olimpiade Tokyo 2020 membuat penantian 17 tahun publik Indonesia untuk melihat lagi pemain tunggal putra Tanah Air tampil di semifinal Olimpiade akhirnya terhenti.
Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro adalah dua pemain tunggal putra Indonesia terakhir yang berhasil melaju ke semifinal Olimpiade, tepatnya pada Olimpiade Athena 2004.
Baca juga: Ketika Anthony dan Greysia/Apriyani Memperbaiki Sejarah Indonesia di Olimpiade
"Ini akan sangat berarti bagi saya. Ini adalah Olimpiade pertama saya dan saya sudah berusaha sangat keras," ujar Ginting.
"Untuk sampai ke tahap ini (semifinal), ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan, jadi saya tidak ingin melewatkan kesempatan ini."
"Jadi saya akan mencoba untuk pulih, tetap fokus, dan menikmati momen ini," tutur Ginting.
Meski gagal menembus final, misi Anthony Ginting di Olimpiade Tokyo 2020 belum tuntas.
Masih ada satu pertandingan lagi baginya, yaitu perebutan tempat ketiga alias medali perunggu di mana ia akan melawan pebulu tangkis kejutan asal Guatemala, Kevin Cordon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.