"Saya awalnya tidak kepikiran dia mau angkat besi cuma ya kakaknya suka latihan pakai paralon, besi dulu," ungkap Siti Aisah.
"Dia tertarik jadi ikut latihan diajarin snatch ikuti gerak kakaknya. Nah, dari sana bakatnya muncul lalu diajak mau gak latihan, katanya mau," sambung dia.
Bakat yang dimiliki Windy, tak dimungkiri turun dari ibunya, yang juga mantan lifter.
Siti Aisah tercatat sebagai lifter Indonesia yang juga pernah meraih medali perunggu dalam Kejuaraan Dunia 1998.
Maka, ketika melihat adanya potensi dan ketertarikan dari Windy untuk menekuni olahraga angkat besi, Si Aisah pun tak ragu mendukungnya.
Hasilnya memang terlihat, jauh sebelum dia berhasil meraih medali di Olimpiade, Windy sudah banyak menorehkan prestasi membanggakan di sejumlah ajang.
"Sejak usia SD, dia mulai kenal olahraga ini, dari mulai angkat paralon. Kelas 6 (SD) sudah Porda dapat medali emas. Kami hanya mengarahkan dan mendukung karena dia yang punya keinginan," tutur Siti Aisah.
Bangun Masjid
Apresiasi pun diberikan banyak pihak atas prestasi yang ditorehkan Windy di Olimpiade. Guyuran bonus pun siap menanti Windy.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sudah menyatakan bakal memberikan bonus sebesar Rp 300 juta untuk Windy.
Baca juga: Klasemen Medali Olimpiade Tokyo - Windy Cantika Pertama, Lanjutkan Indonesia!
Siti Aisah mengatakan, Windy sudah berencana untuk menabung sejumlah uang dari hasil bonus yang didapatkannya. Sementara sebagian lainnya, akan disumbangkan untuk pembangunan masjid di daerahnya.
Dikatakan Siti Aisah, keinginan membangun masjid di daerah tempat tinggalnya sudah diniatkan Windy sebelum dirinya terbang ke Tokyo.
"Mungkin ditabung buat masa depannya cantik. Dan sebelum berangkat juga dia sudah berucap ingin membangun masjid kalau ada rezeki," tegas Siti Aisah.
"Karena di daerah sini belum ada masjid. Alhamdulillah sekarang ada rezekinya bikin masjid. Sisanya untuk masa depan dia, karena dia masih kuliah semester dua," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.