TOKYO, KOMPAS.com - Saat seremoni Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, Jumat (23/7/2021), ketahuan bahwa kebanyakan anggota delegasi Krigistan dan Tajikistan tak memakai masker, bahkan di tempat umum.
"Ini merupakan pelanggaran regulasi Olimpiade Tokyo 2020," kata Direktur Eksekutif Komite Olimpiade Internasional (IOC) Christophe Dubi, Sabtu (24/7/2021).
Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung di Stadion Nasional Tokyo mulai pukul 08.00 malam waktu Jepang.
Baca juga: Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 Temukan 17 Kasus Baru Covid-19
Dubi mengatakan, ke depannya, penyelenggara akan lebih serius mencermati pelanggaran-pelanggaran seperti tidak mengenakan masker dan sebagainya.
"Tugas kami untuk mengingatkan agar pelanggar wajib kemnbali memakai masker," kata Dubi.
Menurut Dubi juga, kebanyakan pelanggaran tidak memakai masker lantaran yang bersangkutan lupa.
Kendati demikian, Dubi meyakinkan bahwa pelanggaran protokol kesehatan selama perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 akan berujung sanksi.
Darurat
Sementara itu, Kota Tokyo memasuki keempat kalinya berstatus darurat Covid-19 mulai Senin (12/7/2021).
"Penetapan ini merupakan upaya mencegah meluasnya pandemi Covid-19," kata Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga mengingatkan warga Jepang dalam pernyataan resminya.
Status keempat itu mempunyai masa berlaku hingga Minggu (22/8/2021).
Status ini merupakan perpanjangan dari status ketiga yang habis masa berlakunya pada Minggu (11/7/2021).
Sama seperti pada status darurat Covid-19 sebelumnya, kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat juga berlangsung.
Selain perpanjangan status kondisi darurat Covid-19 untuk Tokyo dan Okinawa, empat prefektur yakni Chiba, Saitama, Kanagawa, dan Osaka, juga terkena kebijakan ini.
"Kebijakan pada keempat prefektur tersebut diperpanjang hingga Minggu (22/8/2021)," kata Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga.