TOKYO, KOMPAS.com - Jepang memilih tetap membenahi pengelolaan kesehatan untuk mengendalikan pandemi Covid-19 di negara itu.
Pada Selasa (20/7/2021), Ketua Komite Organisasi Olimpiade Tokyo 2020 Toshiro Muto juga sudah menegaskan bahwa Olimpiade Tokyo 2020 tetap akan berjalan di tengah masa pandemi ini.
Olimpiade Tokyo 2020 akan mulai pada Jumat (23/7/2021) dan usai pada MInggu (8/8/2021).
Sementara itu, cabang olahraga sofbol, Rabu (21/7/2021) sudah memulai laga pertama di Stadion Fukushima Azuma, sebelah utara Tokyo.
Baca juga: Meski Kasus Covid-19 Meroket, Olimpiade Tokyo 2020 Tak Akan Ditunda
Laga perdana itu mempertemukan tuan rumah Jepang melawan Australia.
Jepang memetik kemenangan 8-1 atas Australia.
Laga di Fukushima menjadi momentum memperkenalkan kepada dunia bahwa rakyat di prefektur itu sudah bangkit dari nestapa bencana tsunami pada Maret 2011.
Meski begitu, laga sofbol tetap berlangsung tanpa kehadiran penonton di stadion sebagaimana protokol kesehatan yang sudah ditetapkan penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020.
Sebelumnya, kemarin atau tiga hari menjelang pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, tercatat ada 67 kasus terpapar virus Covid-19 di Perkampungan Atlet Tokyo.
"Pada Selasa (20/7/2021), 1 atlet dan 8 orang yang ada hubungannya dengan Olimpiade Tokyo 2020, terpapar," kata pernyataan penyelenggara, Tokyo 2020.
Perhitungan mengenai jumlah yang terpapar dimulai pada 1 Juli 2021.
Tercatat sejak 1 Juli 2021 hingga 19 Juli 2021 ada 58 kasus positif Covid-19 di Perkampungan Atlet Olimpiade Tokyo 2020.
Dari jumlah itu 4 atlet positif Covid-19.
Kendati demikian, Perkampungan Atlet Olimpiade Tokyo 2020 masih dalam kondisi aman.
"Meskipun ada sejumlah kasus positif Covid-19 muncul," kata Koordinator Ahli Independen Brian McCloskey, Senin (19/7/2021).
Terkini, perusahaan farmasi Takeda pada Selasa (20/7/2021) menyebut akan mengimpor tambahan 50 juta dosis vaksin Moderna dari AS.
"Secepatnya kami akan mengimpor vaksin itu," kata pernyataan perusahaan swasta asal Jepang yang berbasis di Osaka itu .
Penyediaan tambahan vaksin terjalin pula oleh kerja sama antara Moderna dan Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang.
Dari kerja sama itu, total ketersediaan vaksin di Jepang mencapai 100 juta dosis.
Takeda mendapat tugas mengelola penjualan dan distribusi vaksin di Jepang.
Darurat
Sementara itu, Kota Tokyo memasuki keempat kalinya berstatus darurat Covid-19 mulai Senin (12/7/2021).
"Penetapan ini merupakan upaya mencegah meluasnya pandemi Covid-19," kata Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga mengingatkan warga Jepang dalam pernyataan resminya.