TOKYO, KOMPAS.com - Produsen mobil Toyota Motor Corp. memilih tak menyiarkan iklannya selama perhelatan Olimpiade Tokyo 2020.
"Presiden kami juga tak akan datang pada pembukaan Olimpiade Tokyo 2020," kata Kepala Divisi Komunikasi Toyota Jun Nagata pada Senin (19/7/2021).
Jun Nagata menerangkan alasan pihaknya dilandasi oleh pertimbangan agar merek Toyota tidak rusak oleh opini publik yang tengah cemas menghadapi pandemi Covid-19, khusus di Jepang.
Baca juga: Profil Vidya Rafika, Atlet Menembak Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020
Sebelumnya, Toyota sudah menyiapkan iklan komersial untuk televisi dengan menampilkan atlet-atlet yang ambil bagian pada Olimpiade Tokyo 2020.
Olimpiade Tokyo 2020 yang tertunda setahun lantaran pandemi Covid-19 berlangsung sampai dengan 8 Agustus 2021.
Meski memilih tidak menyiarkan tayangan iklan komersialnya, Toyota tetap menjadi salah satu sponsor papan atas Olimpiade Tokyo 2020.
"Kami tetap mendukung para atlet dan berkontribusi pada Olimpiade Tokyo 2020 dengan menyediakan kendaraan-kendaraan dan dukungan lainnya," pungkas Jun Nagata.
Darurat
Sementara itu, Kota Tokyo memasuki keempat kalinya berstatus darurat Covid-19 mulai Senin (12/7/2021).
"Penetapan ini merupakan upaya mencegah meluasnya pandemi Covid-19," kata Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga mengingatkan warga Jepang dalam pernyataan resminya.
Status keempat itu mempunyai masa berlaku hingga Minggu (22/8/2021).
Status ini merupakan perpanjangan dari status ketiga yang habis masa berlakunya pada Minggu (11/7/2021).
Sama seperti pada status darurat Covid-19 sebelumnya, kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat juga berlangsung.
Selain perpanjangan status kondisi darurat Covid-19 untuk Tokyo dan Okinawa, empat prefektur yakni Chiba, Saitama, Kanagawa, dan Osaka, juga terkena kebijakan ini.
"Kebijakan pada keempat prefektur tersebut diperpanjang hingga Minggu (22/8/2021)," kata Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga.