KOMPAS.com - Hooligan sangat identik dengan pendukung sepak bola dari Inggris. Mereka adalah fans garis keras yang dikenal sering membuat onar, baik saat pertandingan level klub maupun tim nasional.
Pada Euro 2016 lalu, para pendukung timnas Inggris atau yang kerap disebut hooligan terlibat bentrok dengan suporter Rusia di Marseille.
Mereka terlibat bentrok sebelum dan sesudah timnas Inggris berlaga menghadapi Rusia pada pertandingan pertama Grup B Euro 2016.
Mengutip Antara, seorang hooligan asal Inggris dijatuhi larangan menghadiri pertandingan sepak bola selama lima tahun atas keterlibatannya dalam aksi kekerasan tersebut.
Di level klub, suporter Millwall yang dikenal dengan nama Millwall Bushwhackers menjadi salah satu hooligans paling ditakuti di Inggris.
Pada 1988, Millwall Bushwhackers pernah bentrok dengan suporter Arsenal pada pertandingan Piala FA. Akibat kerusuhan ini, 41 orang ditangkap.
Baca juga: Kisah Persahabatan Mancini-Vialli yang Mengiringi Langkah Italia ke Final Euro 2020
Dilansir BolaSport.com dari Hooligans.tv, salah satu kejadian terburuk yang dilakukan Millwall Bushwhackers adalah pada Mei 2002 saat klub kesayangan mereka bermain di divisi ke-4 Liga Inggris.
Pada saat itu, Millwall tersingkir pada babak semifinal play-off divisi 4 dari Birmingham City.
Sebanyak 100 petugas kepolisian cedera karena diserang menggunakan misil.
Sersan Russel Lamb dari Kepolisian Metropolitan Inggris menyebut hal tersebut sebagai kekerasan terburuk yang pernah ia alami.
Selain Millwall Bushwhackers, ada beberapa kelompok hooligan di Inggris lainnya yang sering bikin onar. Beberapa di antaranya adalah Inter City Firms (suporter West Ham United), Portsmouth 6.57 (Portsmouth ), dan Red Army (Manchester United).
Lantas apa sebenarnya makna hooligan dan bagaimana sejarahnya?
Baca juga: Satu Permintaan Gareth Southgate Jelang Final Euro 2020 Italia Vs Inggris
Menurut Cambridge Dictionary, kata hooligan berarti orang yang melakukan kekerasan atau berkelahi yang menyebabkan kerusakan di tempat umum.
Sementara itu, menurut Merriam-Webster, hooligan adalah seorang pria, biasanya berusia muda, yang terlibat dalam perilaku gaduh atau kekerasan terutama sebagai bagian dari kelompok atau geng.
Mengutip Hooliganfc.com, sepak bola mulai mendapatkan popularitas di Inggris pada abad ke-13.
Pada waktu itu, pertandingan sepak bola menampilkan desa berbeda yang bermain melawan masing-masing pada hari libur keagamaan.
Dalam pertandingan tersebut, bola yang digunakan berupa kandung kemih babi. Permainan ini sangat keras, berbeda dengan sepak bola yang dimainkan pada era sekarang.
Ketika bertanding, sebuah tim akan menendang bola yang terbuat dari kandung kemih babi ke arah tim desa lain.
Namun, semua itu berakhir setelah Raja Edward III melarang permainan sepak bola. Ia menganggap bahwa permainan tersebut bisa mengganggu rakyatnya karena terlalu brutal.
Baca juga: Messi Angkat Trofi Copa America, Ada Cinta dari Argentina untuk La Pulga
Kekhawatiran Raja Edward III kemudian terbukti dengan munculnya aksi hooliganisme lebih dari lima abad kemudian.
Seiring berjalannya waktu, banyak aturan ditambahkan ke dalam permainan sepak bola. Namun, ada satu hal yang tak bisa dihilangkan yaitu kekerasan suporter.
Para pendukung satu tim sering menyerang sisi lawan, bahkan sampai melakukan aksi pelemparan.
Contoh hooliganisme pertama yang tercatat dalam sejarah sepak bola modern adalah ketika Preston North End berlaga menghadapi Aston Villa pada 1885.
Pada pertandingan tersebut, pemain kedua tim dilaporkan diserang dengan tongkat, batu, pukulan, dan tendangan.
Memasuki era 2000-an, banyak suporter sepak bola yang mengadopsi gaya hooligan yang sering dikaitkan dengan subkultur casual. Gaya ini sering diambil dari merek fashion seperti Shark, Burberry, Prada, dan Stone Island.
Mengutip Vocal Media, reputasi buruk hooligan pada era 2000-an perlahan terkikis karena perilaku baik mereka pada Piala Dunia FIFA 2002 dan Euro 2004.
Meski begitu, bukan berarti hooliganisme lenyap. Pada periode tersebut tetap ada laporan mengenai penangkapan hooligan yang membuat keributan, tetapi jumlahnya kurang dari biasanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.