TOKYO, KOMPAS.com - Tiga prefektur yakni Ibaraki, Miyagi, dan Shizuoka masih memegang harapan pada Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020.
Ketiganya masih ingin agar laga-laga yang digelar tetap dihadiri penonton.
Sementara itu, tercatat sudah enam prefektur di Jepang yang menyesuaikan diri dengan keputusan menggelar pertandingan tanpa penonton pada Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020.
Baca juga: 6 Prefektur Ini Siap Gelar Pertandingan Olimpiade Tokyo Tanpa Penonton
Keenamnya adalah Tokyo, Saitama, Chiba, Kanagawa, Hokkaido, dan Fukushima.
Sementara itu, sejak Kamis (8/7/2021) dua stadion penting di Prefektur Fukushima dipastikan lengang.
Pemicunya, keputusan penyelenggara Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020, termasuk pemerintah Jepang, dan Komite Olimpiade Internasional (IOC), Komite Olimpiade Jepang (JOC), dan Komite Paralimpik Jepang pada Kamis (8/7/2021) menegaskan bahwa seluruh laga digelar tanpa penonton.
"Ini bagian dari upaya pencegahan meluasnya pandemi Covid-19," kata CEO Tokyo 2020 Seiko Hashimoto.
Akibat kebijakan itu, bisbol dan sofbol yang kali pertama dipertandingkan di Olimpiade pada 2008 akan digelar tanpa penonton.
Pelaksanaan pertandingan di Stadion Azuma dan Stadion Yokohama pun akhirnya mengikuti kebijakan sebagaimana sudah diputuskan.
Sejatinya, laga-laga di Prefektur Fukushima, kata Masao Uchibori dipersiapkan untuk memperlihatkan bangkitnya prefektur di timur laut Jepang dari tsunami pada Maret 2011 dan rusaknya pembangkit listrik nuklir di prefektur tersebut.
Atas keputusan laga tanpa penonton itu, mengatakan pihaknya siap melaksanakan.
"Format diganti karena kami memerangi pandemi Covid-19," kata Masao Uchibori.
"Kami memahami kebijakan tersebut," pungkas Masao Uchibori.
Stadion Azuma dan Stadion Yokohama akan ada perhelatan laga dua cabang olahraga Olimpiade Tokyo 2020.
Kedua cabang olahraga itu adalah bisbol dan sofbol.