KOMPAS.com - Setiap pelatih mempunyai alasan tersendiri ketika membangun strategi permainan timnya dalam sebuah pertandingan sepak bola.
Termasuk para pelatih tim peserta Euro 2020, yang kerap terlihat menyiapkkan formasi tiga bek sejak sepak mula.
Adanya tren pemakaian formasi tiga bek oleh para pelatih, terlihat dari catatan selama fase penyisihan grup Euro 2020.
Variasi skema permainan tiga bek ditemukan dalam 26 dari 36 pertandingan sepanjang penyisihan grup Euro 2020, seperti dilansir dari laman The Athletic.
Formasi 3-4-1-2 menjadi yang paling populer di antara variasi skema permainan tiga bek lainnya, yang digunakan oleh tim peserta Euro 2020 dalam delapan laga berbeda.
Lantas apa alasan sebenarnya tim peserta Euro 2020 bermain memakai formasi tiga bek sejak sepak mula?
Baca juga: Formasi Lima Bek dalam Sepak Bola
Keuntungan yang umum didapatkan dari penggunaan strategi permainan menggunakan tiga bek terletak pada keberadaan jumlah pemain dalam situasi bertahan.
Hongraia, Finlandia, dan Masedonia Utara menjadi contoh tim yang memanfaatkan skema tersebut menghadapi kubu lawan yang secara teknis lebih kuat di babak penyisihan grup.
Skema permainan dengan tiga bek memungkinkan tim tersebut unggul jumlah pemain dalam duel di lapangan tengah atau saat perebutan bola udara.
Di sisi lain, setiap tim yang menggunakan formasi tiga bek menaruh harapan membangun serangan balik cepat untuk membobol gawang lawan dengan keunggulan teknik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.