Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roberto Martinez, dari Pelatih Klub Medioker, Kini Memburu Prestasi bersama Belgia

Kompas.com - 28/06/2021, 10:00 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

Sumber Goal

KOMPAS.com - Sebelum menukangi timnas Belgia, Roberto Martinez, hanyalah pelatih di klub-klub medioker Liga Inggris. Meski tak pernah melatih klub top, Martinez berhasil menunjukkan kapasitasnya saat melatih De Rode Duivels.

Belgia menunjukkan bahwa mereka adalah tim yang layak diperhitungkan usai mengalahkan juara bertahan Portugal dengan skor 1-0 pada babak 16 besar Euro 2020 yang digelar di Stadion La Cartuja, Sevilla, Senin (28/6/2021) dini hari WIB.

Gol semata wayang Thorgan Hazard pada menit ke-42 sudah cukup bagi De Rode Duivels, julukan timnas Belgia, untuk mengamankan tiket ke perempat final Euro 2020.

Kemenangan atas Portugal pada babak 16 besar juga melanjutkan tren positif Belgia sejak fase grup.

Pada babak penyisihan grup, Romelu Lukaku dkk menyapu bersih tiga laga dengan kemenangan, mencetak tujuh gol, dan hanya kebobolan satu gol.

Baca juga: Hasil Belgia Vs Portugal - Setan Merah Susul Italia, Ronaldo dkk Tersingkir

Performa apik Belgia pada Piala Eropa kali ini tak lepas dari tangan dingin Roberto Martinez yang menukangi De Rode Duivels sejak 3 Agustus 2016.

Sebelum dipercaya menangani timnas Belgia, pria asal Spanyol itu tak punya rekam jejak mentereng sebagai pelatih.

Martinez tercatat "hanya" pernah melatih Swansea City, Wigan Athletic, dan Everton.

Dari ketiga klub tersebut, Wigan Athletic adalah yang paling lama dilatih Roberto Martinez yaitu dari 2009 hingga 2013.

Bersama Wigan, Martinez sempat membuat kejutan dengan membawa klub yang ia asuh menjuarai Piala FA 2012-2013. Pada partai final di Stadion Wembley, Wigan sukses mengalahkan tim bertabur bintang Manchester City.

Trofi Piala FA bersama Wigan Athletic pun menjadi satu-satunya gelar bergengsi yang pernah diraih Roberto Martinez ketika melatih sebuah klub.

Baca juga: Profil Thorgan Hazard, Pahlawan Belgia di Babak 16 Besar Euro 2020

Meski tak bergelimang gelar di level klub, Martinez terbukti merupakan sosok yang tepat untuk menangani generasi emas Belgia.

Pada Piala Dunia 2018, timnas Belgia yang dihuni oleh pemain-pemain kelas satu semisal Thibaut Courtois, Vincent Kompany, Kevin De Bruyne, Eden Hazard, hingga Romelu Lukaku berhasil menembus semifinal.

Sayangnya, Eden Hazard dkk harus puas dengan peringkat ketiga usai dikalahkan Perancis pada semifinal.

Ketika ditunjuk melatih timnas Belgia menggantikan Marc Wilmots, Martinez menegaskan bahwa mental skuad De Rode Duivels harus diubah.

Baca juga: Thierry Henry, Legenda Perancis yang Mengabdi untuk Setan Merah Belgia

"Mental Belgia harus diubah. Anda harus bisa menerima dan berkembang ketika dijadikan favorit untuk menjuarai kompetisi," ucap Martinez saat itu, dikutip dari Goal.

"Saya ingin tim ini menikmati penguasaan bola dan menyerang. Penting rasanya untuk memiliki mental juara," tuturnya.

Kini, timnas Belgia tengah memburu prestasi terbaik bersama Roberto Martinez.

Adapun, pencapaian tertinggi Belgia dalam sejarah Piala Eropa adalah menjadi runner-up pada edisi 1980.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Timnas Indonesia
Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Sports
VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Timnas Indonesia
Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Motivasi 'Tolak Kalah' dari Bobotoh

Persib Tatap Championship Series, Motivasi "Tolak Kalah" dari Bobotoh

Liga Indonesia
Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

Liga Inggris
Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia
PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com