KOMPAS.com - Indonesia menambah wakil di Olimpiade Tokyo 2020 dari cabang olahraga (cabor) atletik dan renang.
Sebanyak 23 atlet Indonesia yang tersebar dari tujuh cabor sudah lebih dulu mengantongi tiket Olimpiade Tokyo 2020.
Ketujuh cabor yang dimaksud adalah atletik, angkat besi, bulu tangkis, dayung, menembak, panahan, dan selancar.
Jumlah tersebut pun bertambah setelah atletik mengajukan nama Alvin Tehupeiory yang lolos ke Olimpiade melalui jalur Universality Quota.
Baca juga: Daftar Atlet Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020
Sesuai peraturan Universality Quota, Indonesia mendapatkan satu kuota atlet putri lantaran tak ada satu pun atlet putri atletik Indonesia yang lolos kualifikasi.
Selain dari atletik, cabor renang juga meloloskan dua perenang putra dan putri ke Olimpiade Tokyo dari jalur Universality Places.
Meski demikian, Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) belum mengajukan dua nama yang akan tampil di Olimpiade kepada Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
"Untuk atletik, kami sudah menerima nama dari PB PASI yaitu sprinter putri Alvin Tehupeiory. Sementara renang, kami masih menunggu pengajuan nama dari PB PRSI," kata Ferry J Kono selaku Sekretaris Jenderal KOI.
"Informasi terakhir yang kami terima, mereka ingin melakukan seleknas dulu sebelum mengajukan nama atlet," kata Ferry dalam rilis yang diterima KOMPAS.com.
Dengan demikian, kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo kini berjumlah 26 atlet dari delapan cabor.
Jumlah ini bisa bertambah karena panahan dan voli pantai masih berjuang meraih tiket Olimpiade Tokyo pada kualifikasi terakhir.
Panahan menargetkan tambahan tiket Olimpiade untuk nomor recurve beregu di Piala Dunia 2021 yang akan berlangsung di Paris pada 19-21 Juni.
Sementara tim voli pantai Indonesia akan turun di Piala Kontinental AVC 2021 di Nakhon Pathom, Thailand, 25-27 Juni.
"Kualifikasi masih berlangsung hingga akhir Juni. Harapan kami, Indonesia bisa menambah wakil ke Olimpiade. Kami percaya atlet-atlet Indonesia akan berjuang maksimal di kualifikasi terakhir," ujar Ferry.
"Selain itu, kami juga masih menunggu jawaban dari Federasi Internasional untuk kepastian tiket, contohnya cabor senam," ucap Ferry melanjutkan.