TOKYO, KOMPAS.com - Komite Olimpiade Tokyo (IOC) dan Tokyo 2020 hingga kemarin merampungkan pembaruan tahap ketiga "playbook".
Yang disebut "playbook" adalah aplikasi tata aturan yang berlaku sepanjang perhelatan Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020.
Olimpiade Tokyo akan dimulai pada 23 Juli 2021.
Baca juga: Jepang Usir Atlet Olimpiade Tokyo
"Peraturan-peraturan itu sebagai bentuk agar penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpik Tokyo aman dan sehat," ujar Direktur Eksekutif Komite Olimpiade Tokyo (IOC) Christophe Dubi dalam pernyataannya.
Sementara itu, Dubi mengatakan bahwa emerintah Jepang tak segan-segan mengusir atlet asing peserta Olimpiade Tokyo.
"Syaratnya, atlet asing itu melanggar peraturan-peraturan pencegahan penyebaran Covid-19," kata Christophe Dubi.
Secara rinci, atlet pelaku pelanggaran, terang Dubi, akan mendapatkan sanksi hukuman.
"Sanksi berupa pencopotan akreditasi dan juga sanksi denda uang," kata Dubi.
Sebagaimana diwartakan, pemutakhiran terkini peraturan di "playbook" berlangsung pada April lalu.
Sementara, setelah dirilis untuk para atlet, aplikasi "playbook" juga akan dirilis untuk para petugas, relawan, dan pekerja Olimpiade dan Paralimpik Tokyo.
"Aplikasi juga akan dirilis untuk awak media dan relasi sponsor," kata Christophe Dubi.
Aplikasi "playbook" hingga kini berisi 69 halaman berisi aturan sesuai arahan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Salah satu aturan dalam aplikasi itu adalah kebijakan pemantauan kesehatan para atlet selama mengikuti Olimpiade dan Paralimpik Tokyo.
"Para atlet akan melewati tes harian untuk menemukan apakah mereka positif atau tidak terpapar Covid-19," kata Christophe Dubi.
Tes itu meliputi antara lain tes air liur yang dilaksanakan per hari pada pukul 09.00 pagi maupun pukul 06.00 sore.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.