Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Insiden Eriksen, Ini Tips Pertolongan Henti Jantung dalam Olahraga

Kompas.com - 13/06/2021, 17:42 WIB
Medikantyo Junandika Adhikresna

Penulis

KOMPAS.com - Kegiatan olahraga mempunyai risiko berupa cedera maupun kondisi gangguan kerja fisik secara mendadak dalam berbagai bentuk.

Contohnya adalah kegagalan fungsi atau henti jantung (cardiac arrest) yang bisa terjadi dalam berbagai kegiatan olahraga, salah satunya sepak bola.

Terkini, dugaan henti jantung menjadi penyebab terkaparnya pemain timnas Denmark, Christian Eriksen, dalam laga penyisihan grup B Euro 2020 menghadapi Finlandia pada Sabtu (12/6/2021) malam WIB.

Christian Eriksen mengalami kolaps saat pertandingan yang digelar di Stadion Parken, Kopenhagen, memasuki pengujung babak pertama.

Respons pertama berupa pertolongan dari rekan setim, tim medis, hingga kesigapan perangkat pertandingan membuat nyawa Christian Eriksen dapat terselamatkan.

Baca juga: Kronologi Christian Eriksen Kolaps Saat Denmark Vs Finlandia di Euro 2020

Kabar terkini menyebutkan, kondisi Eriksen sudah membaik setelah mendapat perawatan intensif dari rumah sakit rujukan setempat.

Lantas apa saja tips maupun hal penting yang dapat diperhatikan ketika menanggapi situasi pemain yang mengalami henti jantung dalam kompetisi olahraga?

Mengutip dari British Journal of Sports Medicine, seorang pemain yang jatuh mendadak hingga kehilangan kesadaran di lapanggan wajib ditolong sebagai pasien henti jantung sampai dapat terbukti sebaliknya.

Proses pertolongan pertama dapat dilakukan oleh tim medis yang disiagakan sebagai syarat terselenggaranya pertandingan, khususnya ajang kompetitif seperti Euro 2020.

Menurut pendiri Exercise Medicine Centre Universitas Islam Indonesia (UII), dr Alfan Nur Asyhar, terdapat tiga langkah awal memberikan pertolongan ketika ada seorang pemain yang diduga mengalami henti jantung.

Langkah awalnya adalah membaringkan pemain dalam posisi telentang serta meletakkan posisi kepala serta dagu mendongak (head tilt/chin lift).

Tujuan utama meletakkan posisi ini adalah untuk memastikan adanya aliran udara maksimal menuju jalur napas seorang pemain yang sebelumnya terjatuh mendadak.

Baca juga: Profil Christian Eriksen, Gelandang Timnas Denmark yang Kolaps pada Laga Euro 2020

 

“Utamanya adalah memastikan adanya jalan aliran udara bebas hambatan, termasuk berupa genangan air liur atau lidah yang tertelan,” ujar Alfan kepada KOMPAS.com saat dihubungi melalui sambungan telepon.

“Sering terjadi salah kaprah seperti menarik lidah keluar lebih dahulu, padahal intinya adalah memastikan pemain mendapatkan pasokan udara untuk bernapas secara memadai.”

Berikutnya adalah memastikan adanya tanda vital dari pemain yang bersangkutan setelah ambruk secara mendadak di lapangan.

Tanda vital yang umumnya diperhatikan adalah denyut nadi, tanda pernapasan, tekanan darah, maupun suhu tubuh.

Denyut nadi dapat diperiksa dengan menekan bagian bawah dagu atau pangkal leher menggunakan jari telunjuk dan tengah, hingga terasa adanya aliran darah pada arteri karotis.

Selain itu, dekatkan telinga pada wajah pemain yang terjatuh sehingga dapat merasakan embusan napas serta melihat pergerakan pada bagian dada atau rongga perut.

Para pemain Denmark saling menjaga saat paramedis merawat gelandang Christian Eriksen (tidak terlihat) dalam laga Grup B UEFA Euro 2020 antara Denmark dan Finlandia di Stadion Parken di Kopenhagen pada 12 Juni 2021.AFP/WOLFGANG RATTAY Para pemain Denmark saling menjaga saat paramedis merawat gelandang Christian Eriksen (tidak terlihat) dalam laga Grup B UEFA Euro 2020 antara Denmark dan Finlandia di Stadion Parken di Kopenhagen pada 12 Juni 2021.

“Apabila dua tanda vital tersebut tidak ditemukan atau diragukan maka dapat segera dilakukan pertolongan melalui CPR (Cardio Pulmonary Resucitation)”, kata Alfan menambahkan.

Pemberian tindakan CPR dilakukan dengan melakukan pijatan secara berurutan pada tulang dada (sternum) sebanyak 30 kali dengan ritme teratur yakni sekitar 100 kali per menit.

Usai resusitasi pertama dilakukan, beri bantuan pernapasan melalui alat bantu sebanyak dua kali untuk memberi suplai oksigen secara maksimal.

Lalu ulangi prosedur resusitasi tersebut seperti upaya pertama dilanjutkan bantuan pernapasan, secara teratur sebanyak lima kali.

Baca juga: Simon Kjaer dan 4 Pahlawan Lapangan Hijau yang Berperan Besar Selamatkan Nyawa Pemain Lain

Upaya resusitasi tadi diharapkan dapat memberi perkembangan tanda vital berupa munculnya denyut nadi maupun gerakan napas dari sang pemain.

Namun, jika bantuan tersebut belum memberi perkembangan positif seorang pemain dapat dirujuk menuju instalasi gawat darurat di rumah sakit terdekat.

“Kesigapan petugas medis dapat menentukan upaya pertolongan seorang pemain, termasuk ketika dibawa menuju rumah sakit,” ucap Alfan.

“Bahkan, inisiatif seperti menghubungi rumah sakit tujuan oleh pengemudi ambulans misalnya, adalah langkah sederhana yang seharusnya menjadi standar operasi pertolongan pemain di sebuah kompetisi.”

Insiden tersungkurnya seorang pemain akibat dugaan henti jantung ketika bermain menjadi perhatian khusus di banyak kompetisi sepak bola benua Eropa.

Dalam tataran kompetisi di bawah Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) misalnya kini terdapat kewajiban menyediakan alat kejut jantung atau Automated External Defibrillator (AED) di area pertandingan.

Begitu juga kewajiban setiap panitia pelaksana pertandingan untuk memberi tinjauan atau ringkasan rencana kedaruratan serta rincian fasilitasnya kepada setiap tim yang bertanding.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Liga Inggris
Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Timnas Indonesia
Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sports
Hasil Persik Vs PSS 4-4, Diwarnai Hattrick Tendangan Penalti

Hasil Persik Vs PSS 4-4, Diwarnai Hattrick Tendangan Penalti

Liga Indonesia
'Bocoran' Grup WhatsApp Timnas U23 soal Kembalinya Nathan

"Bocoran" Grup WhatsApp Timnas U23 soal Kembalinya Nathan

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Maung Cari Cara Bongkar Pertahanan Pesut Etam yang Minim Kebobolan

Persib Bandung Vs Borneo FC, Maung Cari Cara Bongkar Pertahanan Pesut Etam yang Minim Kebobolan

Liga Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Disebut-sebut Layaknya Derby

Persib Bandung Vs Borneo FC, Disebut-sebut Layaknya Derby

Liga Indonesia
Pernyataan Ini Bukti STY Tidak Setengah Hati Lawan Korsel

Pernyataan Ini Bukti STY Tidak Setengah Hati Lawan Korsel

Timnas Indonesia
Pelatih Korea Selatan Ungkap Kekuatan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Korea Selatan Ungkap Kekuatan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Mantan Wasit Liga 1 Pimpin Laga Indonesia Vs Korsel

Mantan Wasit Liga 1 Pimpin Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
Isi Hati Shin Tae-yong Jelang Menghadapi Negara Kelahirannya

Isi Hati Shin Tae-yong Jelang Menghadapi Negara Kelahirannya

Timnas Indonesia
Daftar Tim dan Jadwal Pertandingan PLN Mobile Proliga 2024

Daftar Tim dan Jadwal Pertandingan PLN Mobile Proliga 2024

Sports
Indonesia Vs Korea Selatan, STY Sebetulnya Ingin Melawan Jepang

Indonesia Vs Korea Selatan, STY Sebetulnya Ingin Melawan Jepang

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Bali United 0-2, Irfan Jaya dkk ke Championship Series

Hasil Persebaya Vs Bali United 0-2, Irfan Jaya dkk ke Championship Series

Liga Indonesia
Rizky Ridho Cerita Assist ke Witan, Hasil Amarah Shin Tae-yong

Rizky Ridho Cerita Assist ke Witan, Hasil Amarah Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com