Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Christian Eriksen, Tragedi, dan Respek dalam Sepak Bola

Kompas.com - 13/06/2021, 05:30 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

KOMPAS.com - Pertandingan Denmark vs Finlandia di ajang Piala Eropa atau Euro 2020 Grup B sempat terdiam pada menit ke-42.

Christian Eriksen tiba-tiba jatuh dan tidak sadarkan diri saat mendekat ke rekannya untuk menerima umpan lemparan ke dalam.

Rekan-rekannya langsung berlari ke arah Eriksen, begitu juga dengan wasit.

Kiper Finlandia, Lukas Hradecky, yang sebelumnya fokus membentuk pertahanan, ikut larut berlari ke arah Eriksen.

Kapten Denmark, Simon Kjaer, bergerak cepat terlihat mengecek jalur pernapasan Eriksen sembari menunggu tim medis.

Baca juga: Kondisi Christian Eriksen Stabil, Denmark Vs Finlandia Dilanjutkan

Tim medis datang tak jauh-jauh dari hitungan satu menit. Ya, mereka bergelut dengan waktu, berkejaran dengan detik.

Tindakan pertama mereka adalah melakukan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) untuk mengembalikan kemampuan bernapas dan sirkulasi darah dalam tubuh.

Pemain-pemain Denmark lainnya berkerumun, tetapi bukan untuk menonton. Mereka berdiri mengelilingi Eriksen yang terkapar dan tengah menjalani perawatan dini.

Tujuannya tak lain adalah menyembunyikan proses pertolongan pertama dari sorot kamera. Mereka tahu betul bahwa kejadian itu akan selalu menjadi "sasaran empuk" konsumsi publik.

Namun, dalam etika jurnalistik ditegaskan bahwa menayangkan wajah korban adalah haram.

Baca juga: VIDEO - Kekompakan Fans Denmark dan Finlandia Mendukung Eriksen

Masih dalam perawatan di lapangan, kain berwarna dominasi putih dengan variasi biru tampak ikut menutupi Eriksen.

Tebakan yang benar, kain tersebut tidak lain adalah bendera Finlandia yang dibawa oleh suporter tim tamu ke stadion.

Bendera yang tujuan awalnya dibawa untuk mendukung timnas Finlandia berubah menjadi alat penutup pemain lawan, Christian Eriksen.

Ketika rivalitas selalu diisi dengan perbedaan, kali ini sepak bola menjawabnya lewat cara lain, respek.

Secara leksikal, respek berarti rasa hormat. Namun, tragedi yang menimpa Christian Eriksen lebih dari sekadar memberi penghormatan.

Baca juga: Skuad Denmark untuk Euro 2020

Suporter Finlandia turut memberi dukungan moril kepada Eriksen yang terkapar.

Stadion yang sempat mencekam beberapa waktu, kembali berubah dengan sambutan tepuk tangan ketika Eriksen diboyong menggunakan brankar.

Semua pemain masuk ke ruang ganti, Eriksen diantar ke rumah sakit terdekar, lapangan kosong.

Kekosongan itu tak membuat suporter buyar. Teriakan nama Christian Eriksen bergema di Stadion Parken, Copenhagen.

Uniknya, suporter Finlandia berteriak Christian yang kemudian dijawab oleh pendukung Denmark dengan nama Eriksen.

Baca juga: Skuad Finlandia untuk Euro 2020

Ya, lagi-lagi sepak bola menjawab rivalitas lewat cara lain, respek.

Bukan hanya di dunia nyata, di media sosial pun tragedi Christian Eriksen memberikan gambaran soal respek.

Memang benar ada unggahan video detik-detik Eriksen di media sosial, khususnya Twitter. Akan tetapi, warganet membalasnya dengan meminta menghapus postingan tersebut.

Tak sampai satu jam, kata "delete" menjadi trending topik di Twitter kategori olahraga.

Kata delete atau yang berarti hapus dalam Bahasa Indonesia adalah penegasan rasa tak pantas membagikan tragedi Eriksen untuk dikonsumsi.

Sepak bola membuat rivalitas terasa berbeda. Cepat kembali ke lapangan, Christian Eriksen!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com