KOMPAS.com - Cabang olahraga bola basket mengharuskan sebuah tim untuk mencetak angka sebanyak mungkin untuk memenangi sebuah pertandingan atas kubu lawan.
Sebuah tim mendapatkan angka jika mampu menembak atau memasukkan bola ke dalam sasaran berupa ring di wilayah permainan tim musuh.
Namun, apabila seorang pemain gagal membuat angka melalui tembakan, maka tim lainnya dapat merebut penguasaan bola sehingga dapat ganti menyerang.
Usaha untuk menguasai bola setelah lawan gagal melakukan tembakan disebut rebound. Ya, rebound merupakan salah satu teknik dalam olahraga bola basket.
Lebih tepatnya disebut sebagai defensive rebound, apabila dilakukan oleh seorang pemain bertahan ketika anggota tim lawan melewatkan kesempatan mencetak angka lewat tembakan atau upaya lemparan lainnya.
Seperti dilansir dari laman NBA jr, rebound menjadi cara seorang pemain dari tim yang sedang bertahan untuk mencegah lawannya mencetak angka melalui kesempatan kedua.
Baca juga: Kesalahan Saat Melakukan Pivot dalam Bola Basket
Di sisi lain, teknik rebound juga bisa dilakukan oleh seorang pemain dari tim penyerang setelah dirinya atau rekan seregu lain gagal melakukan tembakan.
Upaya menguasai bola setelah seorang pemain atau rekan setim lain gagal memasukkan bola ke ring disebut sebagai offensive rebound.
Adapun, keterampilan melakukan teknik rebound dipengaruhi oleh kemampuan seperti tinggi loncatan, pemahaman posisi berdiri serta arah bola, dan jangkauan tangan.
Tahapan melakukan rebound dalam permainan bola basket bisa dilakukan seorang pemain, usai memastikan bola gagal masuk ke dalam ring.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.