TOKYO, KOMPAS.com - Meksiko, tuan rumah kualifikasi bisbol Olimpiade Tokyo sudah mengamankan satu tiket.
Selain Meksiko, empat negara juga sudah melenggang ke Olimpiade Tokyo pada cabang olahraga bisbol tersebut.
Keempat negara itu adalah Korea Selatan, Israel, AS, dan tuan rumah Jepang.
Belanda, Republik Dominika, dan Venezuela akan berlaga pada kualifikasi itu.
Baca juga: Tim Bisbol Australia Tarik Diri dari Kualifikasi Olimpiade Tokyo
Taiwan yang sebelumnya menjadi tuan rumah kualifikasi dan kemudian membatalkan diri menjadi tuan rumah lantaran pandemi Covid-19 berangkat ke Meksiko untuk kualifikasi itu.
Sebelumnya, China sudah sejak awal undur diri sebelum lokasi babak kualifikasi dipindah ke Meksiko pada 21 Mei 2021.
Sementara itu, Vaksinasi Covid-19 di seluruh Jepang akan tuntas pada November 2021.
Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan hal itu pada Rabu (9/6/2021).
"Sebelum Olimpiade Tokyo, kami menargetkan penyuntikan hingga 40 juta," kata Suga.
Sejauh ini, kata Suga, sebanyak empat persen dari sekitar 126 juta populasi di Jepang sudah mendapatkan vaksinasi.
Jika dibandingkan dengan dua negara maju yakni Inggris dan AS, pencapaian ini terbilang lambat.
Sejatinya, data aktual berkaitan dengan vaksinasi di Jepang lebih sedikit pencapainnya.
Perusahaan Pfizer sudah menyatakan bahwa vaksinnya bisa digunakan untuk warga berusia 12 tahun atau lebih.
Sementara, Moderna menyebut bahwa vaksinnya bisa digunakan untuk usia 18 tahun ke atas.
Jepang tengah memerangi gelombang keempat pandemi Covid-19 sejak delapan minggu tatkala gaung pelaksanaan Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020 mengemuka.
Saat ini 10 prefektur di Jepang, termasuk Tokyo berstatus darurat hingga 20 Juni 2021.
Sementara itu, program vaksinasi di Jepang berjalan lambat.
Tercatat ada 74.000 kasus Covid-19 dengan angka kematian hingga 13.000 orang.
Jepang kini memulai vaksinasi bagi atletnya yang ikut ambil bagian dalam Olimpiade dan Paralimpik Tokyo pada Selasa (1/6/2021).
Sementara itu, CEO Tokyo 2020 Seiko Hashimoto menegaskan jika laga Olimpiade dan Paralimpik Tokyo berjalan di tengah masih tingginya pandemi Covid-19, opsi paling rasional adalah laga tanpa penonton.
"Tantangan terbesar adalah bagaimana mengawasi dan mengelola arus pergerakan orang," kata Seiko Hashimoto, Sabtu (5/6/2021).
Seiko menyebut, arus pergerakan manusia datang dari delegasi asing dan warga Jepang.
"Seandainya pandemi masih berlangsung, keputusan yang akan diambil adalah menyelenggarakan Olimpiade dan Paralimpik Tokyo tanpa penonton sama sekali," tuturnya.
Jepang tengah memerangi gelombang keempat pandemi Covid-19 sejak delapan minggu tatkala gaung pelaksanaan Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020 mengemuka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.