Cara Melatih Lay-up Shot

KOMPAS.com - Lay-up adalah salah satu teknik mencetak angka yang kerap dilakukan oleh seorang pemain dalam pertandingan bola basket. Meski gerakannya terlihat sederhana, lay-up membutuhkan latihan agar hasilnya sempurna.

Pengertian lay-up shot adalah upaya tembakan yang dilakukan dengan melangkah atau berlari ke salah satu sisi ring basket untuk kemudian melompat dan memasukkan bola ke dalam keranjang.

Ciri khas lay-up shot adalah gerakan melangkah dua langkah di daerah bersyarat.

Adapun, daerah bersyarat atau disebut juga dengan three second area adalah daerah di dekat ring basket yang berfungsi sebagai daerah terjadinya pelanggaran 3 detik yang dilakukan oleh pemain dari regu penyerang.

Baca juga: 4 Macam Lay Up Shoot dalam Bola Basket

Lay-up menjadi salah satu teknik andalan para pemain basket karena dianggap paling mudah dilakukan dan memiliki tingkat keberhasilan yang besar.

Lay-up shot dengan bola yang masuk ke dalam keranjang akan menghasilkan dua angka (poin).

Lay-up shooting amat ditentukan oleh tinggi lompatan dan pantulan bola ke papan pantul atau backboard.

Lantas bagaimana cara melatih gerakan lay-up agar menghasilkan bola masuk ke dalam keranjang?

Cara melatih lay-up dalam permainan bola basket

Berikut ini adalah tahapan berlatih lay-up, dikutip KOMPAS.com dari kanal YouTube DBL PLAY.

1. Perhatikan gerakan tangan, langkah, dan pantulan bola saat dribble

langkah kaki saat melakukan dribble atau menggiring bola

Lay-up shot diawali dengan men-dribble bola mendekati ring. Saat melakukan dribble, gerakan tangan, kaki, dan pantulan bola harus sinkron. Maksudnya, ketika tangan kanan yang men-dribble bola, maka kaki kiri yang maju. Begitu juga sebaliknya.

Baca juga: Cara Melakukan Lay Up Shoot dalam Bola Basket

2. Pastikan lay-up dilakukan di dalam garis tiga poin

Gerakan memasukkan bola dalam permainan bola basket yang didahului dengan awalan melangkah dua langkah di daerah bersyarat adalah ciri dari lay-up shot.

Langkah untuk melakukan lay-up tidak dilakukan dari luar garis tiga poin. Sebab, lay-up dari luar garis tiga poin memiliki risiko cedera yang tinggi serta kesempatan untuk diblok lawan lebih besar.