Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Olimpiade, Pesta Olahraga Terbesar Dunia

Kompas.com - 08/06/2021, 13:40 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

KOMPAS.com - Olimpiade merupakan pesta olahraga internasional terbesar. Olimpiade Tokyo 2020 yang akan digelar pada 23 Juli-8 Agustus 2021 bakal menjadi edisi ke-32 Olimpiade Musim Panas.

Olimpiade Musim Panas atau Summer Olympics adalah ajang olahraga multicabang yang diadakan oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Olimpiade Tokyo 2020 awalnya dijadwalkan bergulir pada 24 Juli-9 Agustus 2020.

Namun, karena adanya pandemi Covid-19, penyelenggaraan Olimpiade Tokyo diundur menjadi 2021.

Meski digelar pada 2021, nama yang digunakan tetap "Tokyo 2020" untuk tujuan pemasaran dan branding.

Ini menjadi pertama kalinya Olimpiade mengalami penundaan dan penjadwalan ulang, bukannya dibatalkan.

Baca juga: Olimpiade Tokyo, Laga Tanpa Penonton Jadi Opsi

Sejarah Olimpiade

Melansir laman resmi IOC, pertandingan Olimpiade kuno berasal dari festival untuk menghormati Dewa Zeus yang dilaksanakan di Olympia, Yunani, sekitar tahun 776 SM.

Festival tersebut diselenggarakan setiap empat tahun sekali dan diikuti oleh beberapa negara kota serta kerajaan Yunani kuno.

Dalam festival itu, dipertandingkan berbagai jenis olahraga meliputi atletik, gulat, dan tinju.

Berbagai jenis olahraga itulah yang menjadi cikal bakal Olimpiade modern yang digelar hingga saat ini.

Kata "Olimpiade" pun berasal dari Olympia yang merupakan tempat penyelenggaraan festival tersebut.

Olimpiade Modern

Olimpiade pada era modern pertama kali dilaksanakan pada 6 April 1896 di Athena, Yunani.

Melansir KOMPAS.com Global, pesta olahraga itu digelar lagi 1.500 tahun setelah dilarang pada era Kaisar Romawi Theodosius I.

Olimpiade modern pertama yang digelar di Athena dibuka oleh Raja George I dan diikuti oleh 280 atlet yang berasal dari 13 negara.

Baca juga: Sejarah Piala Eropa, Mimpi Henri Delaunay yang Menjadi Nyata

Keberhasilan pelaksanaan Olimpiade 1896 di Athena tak lepas dari jasa Pierre de Coubertin, seorang bangsawan Perancis.

De Coubertin yang juga merupakan pendiri IOC berpendapat bahwa acara olahraga yang terorganisasi bisa meningkatkan moral sekaligus sosial.

Uniknya, pada Olimpiade pertama, seluruh atletnya adalah laki-laki. Adapun, cabang olahraga yang dipertandingkan sebanyak 43 cabang meliputi atletik, renang, senam, sepeda, gulat, anggar, menembak, hingga tenis.

Atlet perempuan baru ambil bagian pada Olimpiade Paris 1990. Pada saat itu, terdapat 22 atlet perempuan yang mengikuti cabang olahraga tenis, berlayar, kroket, berkuda, dan golf.

Sejak pertama kali digelar pada 1896, Olimpiade Musim Panas selalu dilaksanakan empat tahunan. Namun, ada beberapa edisi yang dibatalkan karena adanya Perang Dunia.

Olimpiade tahun 1916 yang seharsunya dilaksanakan di Berlin dibatalkan karena Perang Dunia I.

Sementara itu, Olimpiade 1940 dan 1944 juga dibatalkan karena Perang Dunia II.

Lifter Kolombia, Edwin Orlando Mosquera Roa, ketika tampil dalam nomor 69 kilogram Olimpiade Rio 2016 pada 9 Agustus 2016. GOH CHAI HIN/AFP Lifter Kolombia, Edwin Orlando Mosquera Roa, ketika tampil dalam nomor 69 kilogram Olimpiade Rio 2016 pada 9 Agustus 2016.

Baca juga: Jadwal Lengkap Euro 2020

Sepanjang sejarah penyelenggaraan Olimpiade, Amerika Serikat merupakan negara tersukses dengan total 2522 medali terdiri dari 1022 medali emas, 795 medali perak, dan 705 medali perunggu.

Mengutip KOMPASPedia, Indonesia sendiri mulai berpartisipasi di Olimpiade pada 1952, tepatnya pada Olimpiade 1952 di Helsinki, Finlandia.

Sejak saat itu, Indonesia hampir tak pernah absen mengirimkan atlet-atlet terbaiknya ke ajang Olimpiade.

Indonesia tercatat hanya dua kali absen yaitu pada Olimpiade Tokyo 1964 karena kontroversi menyangkut GANEFO dan Olimpiade Moskwa 1980 lantaran turut serta dalam boikot terkait perang Soviet-Afghanistan.

Sepanjang keikutsertaannya pada ajang Olimpiade, Indonesia sudah mengumpulkan 32 medali.

Tiga cabang olahraga penyumbang medali Olimpiade bagi Indonesia adalah bulu tangkis (19), angkat besi (12), dan panahan (1).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Reaksi Media Korsel: 'Magis Shin Tae-yong' dan 'Tragedi di Doha'

Reaksi Media Korsel: "Magis Shin Tae-yong" dan "Tragedi di Doha"

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun 'Menari'...

Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun "Menari"...

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com