KOMPAS.com - Cuaca di sekitar venue tempat bergulirnya ajang balap MotoGP sangat mendapat sorotan dari tiap tim maupun rider.
Ketika cuaca panas, kondisi venue akan disebut dengan dry race. Sementara ketika hujan, lintasan akan basah dan dikenal dengan wet race.
Dua kondisi tersebut tentu bakal diantisipasi oleh pebalap maupun tim mereka. Sebab, riding gear maupun komponen motor ketika wet race akan berbeda dengan saat kondisi dry race.
Risiko wet race juga lebih tinggi dibanding dengan dry race. Hal ini karena lintasan basah dan mengganggu grip atau tekanan ban.
No surprise there... ????#Moto3 | #FrenchGP ???????? pic.twitter.com/UeNEpqkmt3
— MotoGP™???? (@MotoGP) May 16, 2021
Tak ayal jika komponen ban, baik depan maupun belakang, merupakan perihal yang paling berbeda antara balapan di kondisi wet race maupun dry race.
Melansir Gridoto, tipe ban dalam wet race akan menggunakan ban beralur. Berbeda dari dry race yang menggunakan tipe slick atau botak.
Ban yang digunakan memiliki karakter kompon dan kontruksi lebih lunak alias lebih soft dari ban tipe slick, sehingga mampu mencengkram aspal lebih kuat lagi.
Ban yang dibuat beralur berguna untuk membuang air yang dilintasi dan terpenting ban dirancang untuk bisa menciptakan panas agar grip ban lebih baik.
Baca juga: Daftar Pemenang MotoGP Perancis, Digdaya Honda dan Yamaha
Selain ban, per shock depan juga diganti dengan karakter lebih lembut. Tujuannya agar sok depan mampu mentransfer bobot dab ban bisa mencipta panas serta mencengkram.
Komponen sok belakang juga biasanya diganti dengan tipe lebih lembut dengan tujuan yang sama seperti sok depan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.