TOKYO, KOMPAS.com - Kurang dari 100 hari pelaksanaan Olimpiade Tokyo, belum ada kejelasan mengenai program vaksinasi penanggulangan Covid-19 untuk atlet dan ofisial Jepang.
Data terkini dari Tokyo 2020 menunjukkan total ada 2.500 atlet dan ofisial Jepang yang terdaftar berlaga di Olimpiade dan Paralimpik Tokyo.
"Kami akan menawarkan vaksinasi kepada mereka," kata pejabat Komite Paralimpiade Jepang, Miho Kuroda.
Baca juga: Kota-kota Tuan Rumah Mundur dari Program Olimpiade Tokyo
Menurut laporan media Yomiuri Shimbun, vaksinasi bisa saja dimulai paling cepat pada awal Juni 2021.
Namun begitu, para pejabat mengatakan bahwa belum ada penetapan jadwal dan rincian lainnya, termasuk siapa saja yang bisa divaksinasi belum ada.
Data terkini menunjukkan bahwa baru 2,6 persen dari total 128 juta penduduk Jepang mendapatkan vaksinasi.
Jepang hanya mengizinkan dokter dan perawat memberikan suntikan vaksinasi.
Kebijakan ini terbilang memperlambat percepatan vaksinasi di negara itu.
Pada April 2021, pemerintah Jepang mengizinkan dokter gigi memberikan suntikan vaksinasi.
Hingga kini, korban meninggal pandemi Covid-19 di Jepang mencapai 11.000 orang.
Pada Selasa (11/5/2021), Tokyo mencatatkan pertambahan kasus baru Covid-19 di angka 925.
Olimpiade Tokyo akan berlangsung pada 23 Juli 2021 hingga 8 Agustus 2021.
Sementara itu, Paralimpik Tokyo akan terselenggara sejak 24 Agustus 2021 sampai dengan 5 September 2021.
Pada pekan lalu, perusahaan vaksin Pfizer dan BioNTech mengatakan akan mendonasikan vaksin Covid-19 melalui Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Vaksin ini merupakan program bantuan bagi para atlet dan kontingen yang berlaga di Olimpiade dan Paralimpik Tokyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.