TOKYO, KOMPAS.com - Hingga Rabu (12/5/2021), sudah ada 280 dokter olahraga yang mengisi kebutuhan 200 lowongan untuk Olimpiade dan Paralimpik Tokyo.
"Para dokter olahraga ini akan menjadi relawan tanpa dibayar," kata sumber terkait sebagaimana warta Kyodonews.
Sementara itu, otoritas bersangkutan mengatakan bahwa para dokter olahraga yang akan bertugas di Olimpiade dan Paralimpik Tokyo tidak akan membuat sistem kesehatan di Jepang terganggu lantaran mayoritas tenaga kesehatan di Jepang tengah berfokus pada penanggulangan pandemi Covid-19.
Baca juga: Dua Prefektur Ini Sikapi Estafet Obor Olimpiade Tokyo
Pada April 2021, penyelenggara Olimpiade dan Paralimpik Tokyo, Tokyo 2020, meminta 500 perawat untuk terlibat pada pesta olahraga multicabang terbesar dunia itu.
Permintaan itu diajukan langsung ke Asosiasi Perawat Jepang.