Hal itu membuat sebuah tim akan lebih mudah mengawali serangan balik ke wilayah lawan ketika telah menguasai bola.
Akan tetapi, kelemahan dari sistem pertahanan zone marking terletak pada kemungkinan sebaliknya yakni kesulitan membentuk kembali struktur permainan saat lawan melakukan serangan balik.
Formasi yang paling cocok untuk pola bertahan zone marking adalah pola pertahanan sepak bola 4-4-2.
Baca juga: Mengapa Messi, Ronaldo, hingga Neymar Tidak Punya Bulu Kaki?
Berbagai pola serangan akan digunakan sebanyak mungkin dengan berbagai variasi oleh tim lawan agar mampu membobol pertahanan lawan.
Untuk mengantisipasi serangan-serangan itu maka tim penjaga tidak cukup mengandalkan satu pola pertahanan, apakah itu man to man marking atau zone marking.
Oleh karena itu, penggabungan kedua pola man to man marking dan zone marking ini bisa membantu untuk meredam dan meminimalkan serangan-serangan lawan yang cepat.
Namun, pola pertahanan yang paling kompleks karena setiap pemain menjaga lawannya dengan tiba-tiba berpindah tempat kemudian tugasnya diberikan yang lebih dekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.