KOMPAS.com - Tinju merupakan salah satu jenis olahraga tarung atau combat sports yang sangat populer di dunia.
Dunia mengenal petinju-petinju hebat mulai dari Muhammad Ali, Mike Tyson, Floyd Mayweather Jr, Manny Pacquiao, hingga juara dunia tinju masa kini macam Tyson Fury dan Saul "Canelo" Alvarez.
Secara harfiah, tinju adalah olahraga bela diri yang menampilkan dua orang dengan berat sama bertanding yaitu saling melepaskan pukulan di tempat bernama ring dalam waktu yang sudah ditentukan.
Pembagian waktu dalam sebuah pertandingan tinju disebut ronde. Dalam satu ronde terdiri dari 3 (tiga) menit pertandingan plus 1 (satu) menit istirahat untuk tinju profesional.
Sementara untuk tinju amatir, durasi satu ronde adalah tiga menit plus satu menit istirahat atau dua menit plus 30 detik waktu istirahat.
Jumlah ronde dalam tinju profesional adalah 4-10 ronde untuk tingkat pemula hingga mahir dan 12 ronde untuk tingkat kejuaraan dunia maupun nasional.
Untuk tinju amatir yang dipertandingkan pada ajang olahraga multicabang semisal Olimpiade, jumlah ronde bervariasi dari tiga hingga enam ronde. Semakin banyak jumlah ronde, maka durasi ronde akan berkurang.
Baca juga: Jenis-jenis Pukulan Tinju
Peralatan yang digunakan oleh seorang petinju ketika bertanding adalah hand wrap (sejenis kain yang dililitkan ke pergelangan dan telapak tangan), sarung tinju atau gloves, pelindung gigi, dan pelindung kemaluan atau groin protector.
Dalam pertandingan tinju amatir, petinju mengenakan pelindung kepala atau head guard.
Melansir situs web Olympic.org, tinju termasuk dalam jenis olahraga kuno. Bukti paling awal tentang tinju berasal dari Mesir sekitar tahun 3000 SM. Olahraga ini kemudian diperkenalkan pada Olimpiade Kuno oleh orang Yunani pada akhir abad ke-7 SM.
Pada masa itu, tinju dipertandingkan menggunakan tali kulit yang lembut yang diikat di tangan dan lengan sebagai perlindungan.
Tinju kemudian berkembang di Roma, dengan tali kulit diganti dengan sejenis sarung tangan bertabur logam.
Kejatuhan Kekaisaran Romawi membuat perkembangan tinju juga ikut berakhir. Olahraga ini muncul lagi di Inggris pada abad ke-17.
Baca juga: Perbedaan KO dan TKO dalam Tinju
Tinju amatir kemudian terorganisasi secara resmi mulai tahun 1880. Awalnya, hanya lima kelas yang dipertandingkan yaitu kelas bantam (tidak lebih dari 54 kg), kelas bulu (tidak lebih dari 57 kg), kelas ringan (tidak lebih dari 63,5 kg), kelas menengah (tidak lebih dari 73 kg), dan kelas berat (tidak ada batasan).
Pada 1867, olahragawan asal Wales bernama John Graham mengusulkan aturan soal pertandingan tinju yang kemudian dikenal sebagai "Queensberry Rules" yang mendasari aturan tinju modern termasuk penggunaan sarung tangan empuk.