KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia mungkin lebih familiar dengan merek motor Honda dan Yamaha dibanding Ducati.
Namun, Ducati nyatanya punya kelebihan di atas rata-rata daripada Honda dan Yamaha pada ajang balap motor paling bergengsi, MotoGP.
Ducati menjadi motor dengan top speed paling kencang di MotoGP era 1000cc.
Bahkan 10 besar top speed sepeda motor di MotoGP dipegang oleh pebalap bermotor Ducati.
Paling atas ditempati oleh Johann Zarco (Pramac Racing). Dia mencatatkan kecepatan 362,4 km/h pada free practic 3 MotoGP Qatar 2021.
Baca juga: Arti Kode YZR-M1, Motor Tunggangan Valentino Rossi di MotoGP
Nama "lengkap" motor yang ditunggangi pebalap seperti Jorge Martin, Francesco Bagnaia, Johann Zarco, hingga Luca Marini itu adalah Desmosedici Ducati.
Nama Desmosedici memiliki arti. Melansir Motor Plus, Desmosedici berarti 16 katup Desmodromic.
Seperti diketahui, Ducati mengunggulkan teknologinya berupa katup Desmodromic yang terdiri 4 katup di setiap silinder.
Total ada 16 katup di mesin V4 90 derajat. Penyebutan 16 dalam bahasa Italia adalah sedici.
Baca juga: Mengenal Motor Milik Marc Marquez dan Arti Kode RC213V
Sehingga, nama motor MotoGP Ducati disebut Desmosedici atau 16 katup Desmodromic kreasi internal Ducati.
Di awal kiprahnya, Ducati Desmosedici GP memang motor yang bertenaga. Namun, sulit untuk dikendalikan.
Pada musim 2007, tepatnya ketika aturan MotoGP berubah dari mesin 1000 cc ke 800 cc, menjadi awal kegemilangan Desmosedici Ducati.
Desmosedici GP7 dengan pembalap andalannya Casey Stoner berhasil menjadi juara dunia.
Setelah itu, lagi-lagi Desmosedici GP mengalami problem khas yaitu motor yang sulit dikendalikan.
Baca juga: Lorenzo soal Performa Marquez di MotoGP Portugal: Dia dari Planet Lain
Kalau diibaratkan dengan binatang, Ducati Desmosedici era 2003-2012 itu seperti banteng bertenaga namun sulit dikendalikan.