Piala Menpora 2021 dan Pembuktian Slogan "Marhaban Ya Bal-balan"

KOMPAS.com - Piala Menpora 2021 telah memasuki partai semifinal yang melibatkan Persija Jakarta, PSM Makassar, Persib Bandung, dan PSS Sleman.

Bersamaan dengan semifinal Piala Menpora 2021 yang bergulir dengan sistem kandang-tandang, umat muslim tengah menjalani ibadah puasa.

Tak sedikit pemain dari empat klub tersebut melaksanakan kewajibannya sebagai muslim.

Slogan "Marhaban yaa Ramadhan" menggema tiap menjelang bulan puasa.

Uniknya, slogan tersebut dipakai juga untuk menyambut hadirnya sepak bola Tanah Air. Namun, dengan kata yang sedikit berbeda, yakni "Marhaban yaa bal-balan".

Baca juga: Hasil Lengkap Liga Europa - Arsenal Pesta Gol, Man United Sempurna

Bagi umat muslim, Ramadhan selalu dinanti kedatangannya dalam hitungan kalender hijriyah. Penantian mereka hampir satu tahun lamanya.

Konteks itu hampir mirip dengan kondisi sepak bola Indonesia yang sempat mati suri satu tahun.

Tak sedikit masyarakat Indonesia menanti kehadiran sepak bola di Tanah Air.

Sebagai bukti, tiap kali ada pertandingan, sebuah nama klub selalu muncul di trending topic media sosial seperti Twitter.

Pegiat komunikasi olahraga Tanah Air, Gerry Maulana Thiar, membuktikan gemerlap "Marhaban yaa bal-balan" dengan membuka data traffic sepak bola di media sosial.

Baca juga: Terapkan Protokol Kesehatan Secara Ketat, Presiden Apresiasi Penyelenggaraan Piala Menpora 2021

Dalam cuitan Gerry di Twitter, dia menunjukkan jumlah yang sangat melonjak drastis kegiatan klub maupun pencinta sepak bola di dunia maya.

"Pertumbuhan jumlah followers (pengikut), interaksi, hingga produktivitas meningkat jauh jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya," ujar Gerry Maulana Thiar ketika dihubungi Kompas.com.

Perlu dicatat bahwa data yang ditunjukkan oleh Gerry adalah data kombinasi secara keseluruhan media sosial klub Liga 1.

Gerry mengatakan bulan Januari menjadi tolok ukur data media sosial paling merana bagi media sosial klub-klub Liga 1. Sebab, titik tersebut menjadi kemunduran kepercayaan netizen maupun masyarakat Indonesia dengan even olahraga, khususnya sepak bola.

Baca juga: Pesan Zainudin Amali jika Persija Vs Persib Terjadi di Final Piala Menpora 2021

"Dari data bisa kita lihat ada kecenderungan penggemar sepak bola atau masyarakat digital ketika tidak ada pertandingan. Mereka memiliki keleluasaan untuk meng-unfollow di media sosial."

"Saat Januari, tidak ada sama sekali pertumbuhan, yang ada malah minus 3.700 pengikut. Bisa dibilang publik sepak bola mulai desperate (putus asa) dengan ketidakjelasan sepak bola Indonesia," jelasnya.

Angka minus itu bisa diprediksi akibat dari keputusan Polri yang tak mengizinkan adanya event sepak bola yang sebelumnya direncanakan Oktober 2020.

Sehingga, sebagian netizen memilih meng-unfollow akun klub kompetisi teratas sepak bola Indonesia.

Namun, ketika Polri memberikan izin melalui Piala Menpora, pertumbuhan jumlah pengikut mulai menanjak naik pada bulan Februari, sekitar 19.700 followers.

Baca juga: Piala Menpora 2021, Ajang Bersinarnya Pemain Lokal

Hebatnya, jumlah itu meningkat hampir 15 kali lipat pada bulan Maret, bulan di mana Piala Menpora dihelat dan menjadi tanda kembalinya sepak bola Indonesia. Pertumbannya melesat menjadi 291.900 pengikut yang tersebar pada 18 klub peserta Piala Menpora 2021.

Klub-klub tersebut juga tak mau ketinggalan memanfaatkan momen Piala Menpora 2021.

Produktivitas mereka dalam membuat konten dan interaksi dengan para pendukungnya di media sosial ikut meningkat.

Produktivitas dan interaksi ini punya banyak manfaat, selain bisa digunakan kampanye protokol kesehatan serta dukung dari rumah, juga bisa berimbas ke finansial, khususnya iklan.

"Jelas lebih hidup lagi interaksi dengan fans dan ini bisa jadi keuntungan sendiri baik dari sisi branding dan komersial. Apalagi kita punya cita-cita sepak bola yang menuju profesional, maka dari itu klub bisa menghidupi dirinya sendiri," jelas Gerry.

Baca juga: Semifinal Piala Menpora - Target Tercapai, Persib Mimpi Lebih Tinggi

"(Ini) sudah memasuki sepak bola new normal, peran klub lebih dari menginformasi. Harus lebih peka dengan dinamika yang ada di masyarakat, seperti bersinergi menggaungkan sinergi dengan kampanye-kampanye dari pemerintah sehingga sepak bola bisa terus mendapatkan kepercayaan," terang mantan Digital Promotions Manager PSSI tersebut.

Segala data yang menunjukkan peningkatan itu bisa menjadi bukti betapa rindunya masyarakat Indonesia dan menyambut sepak bola di negeri ini dengan segala keterbatasan yang sudah sewajarnya ditaati.

Maka, tak salah jika Gerry menuliskan "Marhaban yaa bal-balan" di akun Twitter pribadinya.

Marhaban Ya Balbalan

Setelah satu tahun, sepak bola Indonesia (terkhusus Liga 1) kembali.

Impaknya ke dunia persosialmediaan kerasa banget. pic.twitter.com/0n6h9dviEn

— Gerry Maulana Thiar (@gmthiar) April 12, 2021