Olimpiade Tokyo, Atlet Luar Negeri Bisa Menjadi Penyebar Virus

TOKYO, KOMPAS.com - Tinggal 100 hari lagi pembukaan Olimpiade Tokyo 2021, Asosiasi Medis Tokyo (TMA) dalam informasi terkininya menunjukkan catatan tentang penyebaran virus Covid-19.

"Atlet luar negeri bisa saja menjadi penyebar virus," tutur Kepala TMA Haruo Ozaki, hari ini.

Penyebaran virus bisa terjadi meskipun kebijakan tanpa penonton dari luar negeri telah dilaksanakan.

Pada pertengahan Februari 2021, Jepang melakukan vaksinasi untuk para tenaga medis.

Namun begitu, program vaksinasi melambat lantaran pasokan dari Pfizer yang terkendala distribusinya.

Baca juga: Persis Hari Ini, Penetapan Hitung Mundur 100 Hari Menuju Pembukaan Olimpiade Tokyo

Sementara, vaksinasi untuk kelompok lanjut usia, di atas 60 tahun, berlangsung mulai 12 April 2021.

Jika para atlet jadi mendapat vaksinasi, mereka mesti menanti urutan setelah vaksinasi para lansia.

Sekitar 100 hari jelang pembukaan Olimpiade Tokyo pada 23 Juli 2021, Jepang masih mencatatkan angka kematian tinggi pandemi Covid-19.

Dok. Shutterstock Ilustrasi vaksinasi.

"Angka kematian mencapai 9.500 orang," kata pernyataan terkini Kementerian Kesehatan Jepang, hari ini.

Angka kematian itu, bila dibandingkan dengan berbagai negara di dunia mungkin lebih kecil.

Namun, angka itu menjadi salah satu yang tertinggi di kawasan Asia.

AFP PHOTO/PHILIP FONG Biaya Penundaan Olimpiade Tokyo bisa Capai Rp 39,48 Triliun

Pada saat sama, angka pandemi Covid-19 mencatatkan pertumbuhan hingga 1.000 kasus di Osaka.

"Ini peningkatan jumlah yang tinggi kali pertama di Osaka," kata pernyataan pemerintah Kota Osaka.

Kirab obor Olimpiade dan Paralimpik Tokyo sudah berada di Tokyo sejak Selasa (13/4/2021).

Pada hari kedua di Osaka, akan dilaksanakan peringatan hitung mundur 100 hari hingga pembukaan Olimpiade Tokyo pada 23 Juli 2021.