KOMPAS.com - Pertandingan sepak bola memunculkan rivalitas antara kedua tim yang saling berhadapan di lapangan.
Rivalitas tersebut didasari pada tujuan permainan sepak bola yakni mencari pemenang antara dua tim yang bertanding dengan cara mencetak gol.
Berdasarkan rivalitas atau persaingan yang muncul antar tim maupun klub dalam cabang olahraga sepak bola, lantas muncul istilah derby.
Menurut kamus Merriam-Webster, derby merupakan bentuk pertandingan antar dua tim olahraga dari satu wilayah/daerah.
Oleh karena itu sebutan derby tidak hanya khusus digunakan untuk persaingan dalam cabang olahraga sepak bola.
Namun, sebutan tersebut bisa dugunakan untuk cabang olahraga permainan beregu lainnya yang melibatkan dua tim dari satu daerah atau wilayah berdekatan.
Baca juga: Asal-usul Jumlah Pemain Sepak Bola 11 lawan 11
Awal penggunaan istilah derby sendiri terjadi sejak abad ke-19, saat persaingan dua tim asal wilayah Derby di Inggris bermain folk football, yakni permainan bola tradisional, menjadi tidak terkendali.
Dari kejadian tersebut, istilah derby kemudian digunakan untuk menyebut persaingan tim sepak bola dalam satu daerah, ketika bertanding pada sebuah kejuaraan.
Pemicu rivalitas antar kedua tim dalam pertandingan sepak bola tidak selalu berdasar pada kesamaan wilayah semata.
Banyak dari rivalitas dan persaingan antar dua tim dalam sebuah kompetisi berakar dari perbedaan ideologi, kelas sosial, atau faktor sejarah.
Sengitnya persaingan kedua tim membuat pertandingan yang terjadi disebut sebagai derby, terlepas masing-masing kelompok tidak berada dalam satu wilayah.
Contoh rivalitas panas antar dua tim dari satu wilayah di penjuru dunia yang populer dalam sepak bola, yang dilansir dari berbagai sumber, antara lain:
Milan Derby
Persaingan antara kedua tim asal kota Milan, Italia yakni AC Milan dan Internazionale Milan terjadi sejak awal abad ke-20 yang juga dikenal sebagai derbi della madonnina.
Manchester Derby