KOMPAS.com - Lompat tinggi merupakan olahraga yang berada di bawah naungan organisasi Asosiasi Federasi Atletik Internasional atau International Association of Athletics Federations (IAAF).
Mengutip laman resmi IAAF, lompat tinggi adalah suatu bentuk gerakan melompat ke atas dengan tolakan pada salah satu kaki untuk melewati palang horizontal sepanjang empat meter tanpa menjatuhkan palang ke tanah.
Palang tersebut diatur dengan ketinggian tertentu. Setelah melewati palang, atlet akan menjatuhkan diri di atas busa guna menghindari dari risiko cedera.
Dalam peraturannya, ukuran busa untuk pendaratan dalam lompat tinggi minimal adalah 3 x 5 meter yang terbuat dari busa dengan ketinggian 60 cm dan di atasnya ditutupi oleh matras yang tebalnya 10–20 cm.
Baca juga: Peralatan dalam Olahraga Lompat Tinggi
Lompat tinggi merupakan nomor perlombaan dalam cabang olahraga atletik dan berada di bawah naungan induk organisasi atletik dunia, IAAF.
Selain lompat tinggi, nomor atletik kategori lompat yang juga berada di bawah naungan IAAF adalah lompat galah, lompat jauh, dan juga lompat jangkit atau triple jump.
Adapun, lompat tinggi dibagi menjadi beberapa jenis atau gaya. Berikut adalah macam-macam gaya lompat tinggi.
Baca juga: Lompat Tinggi: Sejarah dan Jenis-jenisnya
Lompat tinggi gaya gunting (scissors technique) dilakukan dengan cara melakukan lompatan dengan salah satu kaki harus melewati mistar terlebih dahulu, lalu diikuti oleh kaki satunya.
Teknik pendaratan pada scissors technique umumnya dilakukan dengan kaki sebagai tumpuan utamanya.
Mengutip High Jump, menguasai scissors technique dapat membantu mengembangkan kemampuan melompat serta meningkatkan kekuatan tubuh, khususnya lutut.
Hampir sama dengan gaya gunting, teknik pendaratan pada lompat tinggi eastern cut-off juga bisa dilakukan dengan menggunakan kaki. Posisi tubuh pelompat saat akan melakukan lompatan juga sedikit miring.
Perbedaannya dengan scissors technique adalah perputaran tubuh bagian atas dan bawah saat melewati tiang mistar. Selain itu, posisi punggung pada eastern cut-off juga lebih lurus dan datar dibanding scissors technique.
Baca juga: Rangkaian Gerak Sikap Lilin dalam Senam Lantai
Teknik lompat tinggi western roll atau gaya guling sisi dilakukan dengan menggunakan kaki yang paling dekat dengan tiang mistar untuk melakukan lompatan.
Kaki yang paling dekat dengan mistar diangkat serta harus melewati tiang mistar terlebih dahulu. Posisi kepala harus lebih rendah dibandingkan pinggul.
Atlet yang menerapkan gaya ini, melakukan teknik pendaratan dengan cara berguling.
Berbeda dengan gaya lainnya, fosbury flop mengharuskan pelompat untuk melengkungkan punggungnya di atas tiang mistar.
Saat melayang di udara, posisi tubuh pelompat telentang dan kaki dalam kondisi rileks. Pendaratan dilakukan di atas busa, dengan posisi punggung yang menyentuh busa terlebih dahulu.
Adapun bagian tubuh yang pertama kali melewati palang dalam lompat tinggi gaya fosbury flop adalah kepala.
Baca juga: Peralatan Olahraga Lompat Tinggi Beserta Gambarnya
Teknik lompat tinggi straddle atau gaya guling menggantikan western roll dan sering digunakan oleh para pelompat setelah fosbury flop.
Posisi atlet saat melompat dengan gaya straddle adalah menghadap tiang mistar. Selain itu, saat melayang di udara, posisi kepala dan kaki pelompat melewati tiang mistar secara bersamaan.
Sama seperti western roll, saat akan melakukan lompatan, kaki yang paling dekat dengan tiang mistar dijadikan pijakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.