Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petinggi Percasi: Dadang Tidak Menguasai Teori, Filosofi, dan Strategi Catur

Kompas.com - 24/03/2021, 07:00 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Pertandingan ekshibisi antara Woman Grandmaster (WGM) Irene Kharisma Sukandar dan Dadang Subur, pemilik akun Dewa Kipas, mendapat perhatian khusus dari publik Indonesia dan internasional.

Dari dalam negeri, Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) melalui Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Kristianus Liem angkat bicara. Menurutnya, Dadang tak memiliki banyak hal yang diperlukan untuk menjadi seorang pecatur top.

Pertandingan WGM Irene Sukandar dengan Dewa Kipas tersebut difasilitasi kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Senin (22/3/2021) sore WIB.

Hasilnya, WGM Irene Sukandar menyapu bersih kemenangan dengan skor 3-0, dua kali dengan menggunakan bidak putih dan sekali dengan bidak hitam.

Baca juga: Akurasi Langkah Dadang Subur Kontra WGM Irene: Magis Dewa Kipas Lenyap

Tercatat, jumlah penonton siaran langsung duel Irene Sukandar kontra Dadang Subur mencapai 1,25 juta pada titik tertinggi (peak viewers).

Jumlah itu terbilang fantastis sehingga disorot oleh Federasi Catur Dunia (FIDE) langsung.

Bagaimana tidak, jumlah ini jauh melebihi angka peak viewership untuk seorang penyiar catur di layanan video Twitch yang berada di angka 139.185 (berdasarkan TwitchMetrics).

GothamChess yang berperan di balik viralnya Dewa Kipas hanya mencapai 28.659 penonton pada jumlah tertinggi.

Rata-rata, pria bernama asli Levy Rozman itu mengumpulkan 12.636 penonton setiap melakukan siaran via Twitch.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi Kristianus Liem pun membahas pertandingan tersebut kepada Kompas.id.

Baca juga: Tembus 1,25 Juta Penonton, Duel WGM Irene Vs Dewa Kipas Disorot Federasi Catur Dunia

"”Secara keseluruhan, Dadang memang bisa bermain catur, tetapi sama sekali tidak menguasai teori, filosofi, taktik, dan strategi catur," tuturnya pada artikel Membedah Permainan ”Dewa Kipas” Saat Dilumat IM Irene Kharisma.

"Dadang tidak bisa keluar sejak pembukaan dengan bebas dan kalah sebelum middle game berlanjut."

Ia juga menyinggung soal akurasi Dadang yang buruk sepanjang laga.

Heri Darmanto, ahli teknologi informasi di PB Percasi, mengutarakan di laman Info Catur bahwa akurasi langkah Dadang Subur pada ketiga laga tersebut adalah 33,8 persen, 27,7 persen, dan terakhir 95,3 persen.

Angka itu tentu jauh dari persentase akurasi langkah Dewa Kipas di Chess.com, terutama pada periode 22 Februari sampai 2 Maret 2021 yang konsisten mencapai 90 hingga 99 persen.

Bandingkan dengan akurasi WGM Irene yang 92,5 persen; 93,3 persen; dan 97,4 persen.

”Akurasinya buruk dan dengan permainan seperti itu rasanya sulit mencapai rata-rata akurasi di atas 90 persen, seperti yang dicapainya di Chess.com pada 22 Februari sampai 2 Maret," ujarnya lagi.

"Alasannya tidak biasa main catur cepat 10 menit juga terasa janggal karena dia selalu bermain catur cepat 10 menit di Chess.com."

Baca juga: 5 Fakta Menarik Laga WGM Irene Sukandar Vs Dewa Kipas, dari Hasil hingga Rekor Live


Menurut data PB Percasi, Dewa Kipas tercatat bermain 369 gim di Chess.com dalam kurun waktu 11 Februari sampai 2 Maret 2021.

Dari 369 gim, Dewa Kipas memainkan total 333 pertandingan dengan format waktu berpikir 10 menit atau rapid chess.

Di kancah internasional, hasil laga ini ramai dibahas di forum Reddit dan dikomentari oleh GothamChess sendiri.

Levy Rozman tetap menitikberatkan fakta bahwa Dadang tidak jujur mengakui kalau ia adalah seorang cheater.

"Jadi, Irene Sukandar telah mengalahkan Dewa Kipas 3-0. Akurasi dia (Dewa Kipas) kurang dari 40 persen dalam pertandingan ini," tulis Levy Rozman melalui akun Twitter @GothamChess.

"Lebih dari satu juta orang menyaksikan duel ini. Kabar baiknya: Catur bisa lebih populer. Orang yang bermain curang juga akan ketahuan," imbuh Levy Rozman.

"Kabar buruknya: dia (Dewa Kipas) memenangi 7.000 dollar (Rp 100 juta), dipanggil pemberani, dan tidak akan mengakui kebenaran," tulis Levy Rozman melanjutkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Liga Spanyol
Saat Legenda Timnas Indonesia 'Angkat Topi' untuk Ernando Ari...

Saat Legenda Timnas Indonesia "Angkat Topi" untuk Ernando Ari...

Timnas Indonesia
Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati 'Sang Dewi'

Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati "Sang Dewi"

Liga Lain
Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Timnas Indonesia
Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Liga Indonesia
Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Liga Indonesia
Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Xabi Alonso Ucap 'Roma, Roma, Roma', De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Xabi Alonso Ucap "Roma, Roma, Roma", De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Liga Lain
Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia
Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung 'Disidang' Ultras di Olimpico

Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung "Disidang" Ultras di Olimpico

Liga Lain
Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Liga Indonesia
5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

Timnas Indonesia
Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com