TOKYO, KOMPAS.com - Jepang punya ambisi sangat kuat untuk tetap mewujudkan pelaksanaan Olimpiade Tokyo pada 2021.
Penegasan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menunjukkan hal itu.
Tertunda setahun lantaran pandemi corona, Olimpiade Tokyo akan dibuka pada 23 Juli 2021.
"Olimpiade Tokyo berakhir pada 8 Agustus 2021," kata CEO Tokyo 2020 Toshiro Muto.
Baca juga: Olimpiade Tokyo, Penyelenggara Cegah Kerumunan di Perkampungan Atlet di Tengah Darurat Covid-19
Toshiro Muto menerangkan untuk penanggulangan meluasnya pandemi corona selama Olimpiade berlangsung, pihaknya memanfaatkan teknologi digital melalui ponsel pemain, ofisial, hingga wartawan.
"Teknologi itu misalnya kami siapkan di perkampungan atlet," kata Muto.
Untuk mencegah kerumunan di perkampungan atlet misalnya, ada pemanfaatan aplikasi yang mengurus pemesanan makanan.
"Dengan menggunakan aplikasi pada ponsel itu, penghuni perkampungan atlet bisa memilih menu makanan apa yang mereka inginkan baik untuk makan pagi, siang, dan malam," kata Toshiro Muto.
Ia menambahkan, ada petugas khusus yang mengantarkan makanan itu ke depan pintu kamar para penghuni.
Sementara itu, lanjut Toshiro Muto, pihaknya juga memanfaatkan teknologi untuk mengelola pergerakan orang terkait dengan pencegahan corona.
"Dengan teknologi kami bisa mencegah adanya orang berkumpul demi mencegah meluasnya corona," kata Toshiro Muto.
Terkini, Jepang juga melirik penggunaan teknologi robot di masa kondisi darurat pandemi Covid-19.
Pada Selasa (19/1/2021), Menteri Kesehatan Jepang Norihisa Tamura di Tokyo melihat demonstrasi lengan robot untuk pengetesan individu manusia.
Singkat kata, robot buatan Kawasaki ini akan bertugas mengambil sampel dari hidung seseorang.
"Robot akan menunjukkan hasil kerjanya dalam waktu 80 menit," terang Tamura.