"Kemudian, saya menyadari bahwa percakapan dengan Jurgen seperti percakapan dengan mendiang ayah saya," lanjut Lewandowski.
"Saya bisa berbicara dengan Jurgen tentang apa pun. Saya bisa memercayainya. Dia laki-laki yang berkeluarga, dan dia punya banyak empati untuk apa yang terjadi dalam kehidupan pribadimu."
Lewandowski dan Klopp kemudian memenangi double winners pada musim 2011-2012.
Lebih lanjut, pemain yang tengah membela Bayern Muenchen sejak 2014 itu secara lucu merefleksikan mengapa mantan manajernya adalah "guru yang buruk".
"Jurgen bukan hanya sosok ayah bagi saya. Sebagai seorang pelatih, dia seperti guru yang buruk. Namun, maksud saya itu dalam arti kata yang terbaik," tambahnya.
Baca juga: Juergen Klopp Tanggapi Santai soal Krisis Bek Tengah Liverpool
"Biar saya jelaskan. Ingat kembali saat Anda masih di sekolah. Guru mana yang paling Anda ingat? Bukan orang yang membuat hidupmu mudah dan tidak pernah mengharapkan apa pun darimu."
"Jelas bukan itu, Anda pasti ingat guru yang buruk, orang yang tegas dengan Anda. Orang yang menekan Anda dan melakukan segalanya untuk mendapatkan yang terbaik dari Anda.
"Itulah guru yang membuatmu lebih baik bukan? Jurgen juga seperti itu," pungkas pemain terbaik FIFA tahun 2020 itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.