KOMPAS.com - Keberadaan penyerang gaek Zlatan Ibrahimovic di AC Milan membuatnya teringat dengan kariernya ketika berseragam Manchester United.
Ibrahimovic pernah berada di Old Trafford ketika Man United masih dibesut oleh pelatih Jose Mourinho pada periode 2016-2018.
Selama dua musim tersebut, dirinya menjelaskan situasi Man United saat itu sama dengan AC Milan saat ini, khususnya soal tantangan yang ada.
Berawal dari kepindahan Ibra dari Barcelona ke Milan, kemudian bertualang di berbagai klub lainnya (termasuk Man United), dan menikmati masa-masa tersebut.
Baca juga: Ibrahimovic: Saya Putuskan Pergi dari AC Milan Musim Panas Lalu, Kemudian...
"Perasaan ini seperti di rumah. Saya tak perlu terburu-buru untuk kembali setelah seharian bekerja karena saya sudah ada di rumah," kata Ibrahimovic kepada Sky Sport Italia.
"Saya teringat ketika kali pertama tiba di sini pada 10 tahun lalu."
"Kami baru saja melawan Barcelona-Milan seminggu sebelumnya dan Anda semua berada di terowongan meminta saya untuk kembali bersama Anda ke Milan," kata dia dikutip Football Italia.
"Saat itu, ada CEO Adriano Galliani yang datang ke rumah saya di Barcelona, dan berkata dia tidak akan pergi sampai saya setuju untuk datang (ke Milan)," jelas dia.
Baca juga: Rasa Bangga Jens Petter Hauge Jadi Pahlawan AC Milan
Saat itu, Ibra juga tengah di ambang perpisahan dengan Barca yang sedikit bermasalah dengannya.
"Situasi di Barcelona tidak jelas dan saya masih belum tahu apa masalah sebenarnya. Saya punya tawaran lain, tapi saya memilih Milan karena saya sudah tahu kotanya," terang dia.
Setelah bertualang di berbagai klub, usianya yang juga menua. Banyak orang berpendapat masa Zlatan Ibrahimovic telah sirna.
Apalagi ketika dia memperpanjang kontrak dengan AC Milan pada awal musim 2020-2021 lalu.
Baca juga: Kesaktian AC Milan Bukan Hanya soal Zlatan Ibrahimovic
"Ketika semua orang mengatakan itu tidak mungkin, itulah yang membuat saya bersemangat," tegasnya.
"Lebih baik membawa klub kembali ke puncak daripada bergabung dengan tim top. Anda harus membantu orang lain menyadari apa artinya berada di puncak."
"Ketika saya kembali ke Milan, rasanya situasi yang sama seperti Manchester United, ketika semua orang mengatakan tempo Liga Inggris terlalu berat bagi saya."
"Saya cenderung melakukan kebalikan dari apa yang dikatakan semua orang tentang saya," ungkap dia.
Baca juga: Termasuk AC Milan dan Arsenal, 18 Tim Sudah Lolos ke 32 Besar Liga Europa
Meskipun mengalami cedera lutut yang parah di Manchester United, Ibra melanjutkan kariernya dengan LA Galaxy dan kembali membuat perbedaan di Milan di Serie A dan Liga Europa.
"Saya adalah pemain yang berbeda 10 tahun lalu, saat saya melacak kembali untuk mendapatkan bola, tapi sekarang saya melihatnya sebagai pemborosan energi dan saya tidak membantu tim."
"Saya berlatih keras, seiring bertambahnya usia, penting untuk memahami bagaimana keadaan Anda secara fisik. Saya merasa lebih baik dari sebelumnya," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.