KOMPAS.com - Equestrian Champions League (ECL) 2020 telah rampung digelar. Liga berkuda pertama di Tanah Air itu dinilai berlangsung sukses.
ECL 2020 yang berlangsung dalam 6 seri merupakan kolaborasi dua klub yaitu Adria Pratama Mulya (APM) dan Equinara Horse Sports.
Oleh karena merupakan kolaborasi dua klub berbeda, selama melakoni 6 Seri ECL, para atlet menjalani pertandingan di APM Equestrian Centre dan juga Equinara Horse Sports secara bergantian.
Semua diawali dengan Grand Launching ECL 2020 yang digelar pada 14 Desember 2019 di Jakarta International Equestrian Park Pulomas (JIEPP).
Tempat yang sama juga masih digunakan untuk Seri 1 yang digelar pada 14 – 16 Februari 2020.
Baca juga: Pembatalan Kejurnas Pacuan Kuda Pordasi Ke-54 Dipertanyakan
Baru pada Seri 2 tanggal 6 – 8 Maret digelar di APM Equestrian Centre, Tigaraksa, Banten.
Seri 2 adalah ECL 2020 yang diselenggarakan secara normal.
Seri 3 pada tanggal 15, 19, 23 dan 27 Juli 2020 digelar APM, dilanjutkan lagi Seri 4 pada tanggal 17, 21, 25, dan 29 Juli 2020 di Pulomas.
Pada Seri 5 kembali di APM dan Seri 6 atau final di JIEPP.
Namun, karena pandemi Covid-19, ECL Seri 3 sampai dengan ECL Seri 6 menjadi seri terobosan yang dihelat dengan ketentuan protokol kesehatan ketat.
Penerapan protokol kesehatan ketat tersebut telah mengacu protokol kesehatan beberapa organisasi seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Federation Equestre Internationale (FEI), Asian Equestrian Federation (AEF) dan Pemda setempat.
Implementasi dari penerapan protokol kesehatan ketat seperti menggunakan masker dan sering mencuci tangan, mereka yang hadir wajib lolos akreditasi dan tes swab antigen.
Guna mendukung penerapan protokol kesehatan terkait adanya jarak fisik, panitia membatasi jumlah peserta yang berada di lokasi.
Mereka yang diizinkan berada di lokasi antara lain atlet, pelatih, groom, ofisial, tenaga medis, dan pemilik kuda.
Penonton yang tidak boleh hadir dapat menyaksikan melalui KONI TV.