TOKYO, KOMPAS.com - Hingga kini, keinginan warga dan pengusaha Jepang masih bertolak belakang jadi tidaknya Olimpiade Tokyo bergulir pada 2021.
Pada Juli 2020, media pemerintah Jepang NHK membuat jajak pendapat publik mengenai hal itu.
Hasilnya, dua pertiga dari responden percaya bahwa Olimpiade Tokyo pada tahun depan harus dibatalkan atau ditunda lebih lanjut.
Baca juga: Olimpiade Tokyo, Contoh Penempatan Atlet di Penampungan
Terkini, Selasa (10/11/2020) Reuters membuat survei ke para pelaku usaha di Jepang.
Reuters menggandeng Nikkei pada survei itu dengan menyasar 485 perusahaan.
Dari jumlah itu, 220 perusahaan memberikan jawaban dalam bentuk anonimitas atau jawaban yang tidak menyertakan nama pemberi jawaban.
Baca juga: Arti Penting Olimpiade Harus Berlangsung bagi Perusahaan Jepang
"Dorongan ekonomi pasti akan berkurang dengan peraturan pembatasan penonton, tapi hal itu akan lebih baik dari pada tidak sama sekali," kata sebagian besar responden.
Komite Olimpiade Jepang dan panitia lokal membuat kebijakan bahwa perhelatan Olimpiade Tokyo nantinya akan dikenai peraturan jumlah penonton terbatas.
Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menegaskan bahwa Olimpiade Tokyo pada 2021 harus tetap berjalan.
Suga melihat ada celah untuk membangkitkan kondisi ekonomi Jepang yang melorot lantaran pandemi.
PM Suga melihat bahwa sektor pariwisata menjadi kunci menghidupkan kembali ekonomi negara.
PM Yoshihide Suga menggagaskan banyak fleksibiltas pada rencana kelanjutan Olimpiade Tokyo ketimbang pendahulunya, Shinzo Abe.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan