KOMPAS.com - Indonesia akhirnya memiliki fasilitas digital motorsport atau balap mobil virtual melalui Akademi Digital Motorsport Indonesia (P1 ADMI).
Digital motorsport sendiri telah resmi menjadi salah satu cabang disiplin dari Federasi Otomotif Internasional (FIA) sejak tahun 2018.
FIA pun sudah menggelar Digital Cup, acara multi-disiplin baru yang diselenggarakan kali pertama di Roma, Italia, pada November 2019.
FIA mengakui digital motorsport karena seringkali balapan simulator menghasilkan pebalap andal di dunia nyata.
Baca juga: Kemenpora Gelar Kegiatan Bersepeda Peringati Sumpah Pemuda
Para pebalap profesional juga kerap terlihat berlatih untuk mengenali karakter sirkuit yang akan dihadapi dengan alat simulator.
Dalam mengakomodir fasilitas digital motorsport di Indonesia, P1 ADMI sudah meneken Perjanjian Kerja Sama Operasional (KSO) secara resmi dengan Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) Kemenpora bersama IMI Pusat.
Ada sembilan unit simulator balap atau perangkat digital motorsport di markas P1 ADMI yang berlokasi di Kantor LPDUK Kemenpora, Jalan Radio I Nomor 13, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
P1 ADMI pun menggandeng tiga instruktur yang berasal dari kalangan pebalap nasional dengan segudang prestasi.
Salah satunya yakni Alvin Bahar, pebalap yang sudah delapan kali meraih gelar juara nasional Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM).
Selain itu, ada juga Senna Iriawan, juara gokar yang sudah malang melintang pada sejumlah kejuaraan dunia dan balap formula.
Satu instruktur lainnya adalah Rinaldo SA yang kerap tampil dalam pentas slalom nasional.
P1 ADMI berharap kelak digital motorsport bisa menjadi disiplin cabang yang profesional di Indonesia.
Adanya ketiga instruktur menjadi penunjang akademi tersebut dalam melahirkan pebalap-pebalap andal pada masa mendatang.
"Kecanggihan setting perangkat digital motorsport ini pastinya akan membuat para pengguna merasakan balapan nyaris serupa dengan balapan real dan dipastikan bakal ketagihan," kata Alvin Bahar.
"Biasanya kan ada orangtua yang tidak mengizinkan anak mereka membalap sungguhan. Nah, simulator seperti ini bisa menjadi opsi alternatif," tutur Alvin melanjutkan.
View this post on Instagram
Pada Selasa (3/11/2020), Kompas.com menjadi salah satu media yang berkesempatan menjajal peralatan simulator.
Kompas.com menjajal mobil McLaren 720S GT3 di Sirkuit Jerez, Spanyol. Demikian pula para peserta lainnya.
Kami bersaing dalam simulator mulai dari sesi latihan, kualifikasi, dan balapan.
Sekilas memang seperti memainkan game balapan. Namun, dengan peralatan simulator balap, pengguna benar-benar bisa merasakan sensasi layaknya mengemudi mobil sungguhan.
Berat setir pun benar-benar realistis alias serupa dengan kemudi mobil aslinya.
Terdapat pula beberapa aturan yang harus dipatuhi seperti pada balapan sungguhan, salah satu contohnya saat menjaga kecepatan maksimal 60 km/jam saat di area pit stop.
Kepala P1 ADMI, Tengku Irvan Bahran, berharap kehadiran perangkat digital motorsport ini bisa meningkatkan prestasi para pebalap nasional.
"Kami berharap bisa meningkatkan prestasi para pebalap real maupun pebalap virtual. Akademi ini juga akan mendorong percepatan industrialisasi pada olahraga otomotif," kata Irvan.
Baca juga: Banyak yang Belum Paham, Perbedaan Helm Buat Balap Mobil dan Motor
Perangkat simulator balap ini juga disewakan secara terbuka kepada khalayak umum.
Pada hari kerja, per orang bisa menyewanya dengan harga Rp 150.000 pada jam pertama, dan Rp 100.000 pada jam berikutnya.
Adapun pada hari Sabtu, Minggu, atau hari libur lainnya akan dibanderol Rp 200.000 pada jam pertama, dan Rp 150.000 pada jam berikutnya.
Sementara itu, khusus untuk anggota IMI bisa menyewanya seharga Rp 125.000 pada hari kerja, dan Rp 175.000 pada hari libur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.