KOMPAS.com - Pelatih Khabib Nurmagomedov memberikan komentar soal kemenangan cepat petarung berjulukan The Eagle saat menghadapi Justin Gaethje dan laga kontra Conor McGregor yang berlanjut sampai ronde keempat.
Pelatih Khabib Nurmagomedov, Javier Mendez, mengungkapkan alasan duel terakhir petarungnya kontra Justin Gaethje di UFC 254 pada Minggu (25/10/2020) berakhir cepat.
Duel Khabib Nurmagomedov vs Justin Gaethje berakhir pada menit 1:34 ronde kedua.
Catatan tersebut menjadi kemenangan kedua tercepat Khabib sejak ia pertama turun di UFC pada Januari 2012.
Kemenangan tercepat Khabib adalah saat ia menghabisi Thiago Tavares pada menit 1:55 ronde pertama, Januari 2013 silam.
Sebaliknya, Mendez mengungkapkan bahwa Khabib Nurmagomedov "secara sengaja" membuat lama mega duel kontra Conor McGregor pada Oktober 2018.
Hal ini karena Khabib sangat benci dan ingin membuat petarung berjuluk The Notorious tersebut menderita.
Teknik yang dipakai Khabib untuk mengalahkan Gaethje pun sebuah triangle choke walau terbuka kesempatan dirinya melakukan kuncian kimaura.
Khabib menahan diri dari melakukan kuncian ini karena ia takut tangan Gaethje bisa patah di hadapan kedua orang tuanya yang hadir di pinggir oktagon.
"Saya pikir Khabib sangat menyukai Justin karena ia menghabisinya lebih cepat ketimbang kebanyakan petarung lain," ujarnya kepada Sun Sport.
Walking away as a legend of the sport... ????
[ #UFC254 | #InAbuDhabi | @VisitAbuDhabi ] pic.twitter.com/XW6nWe6BUa
— UFC (@ufc) October 25, 2020
"Ia suka menghukum orang sedikit, melakukan ground and pound ke mereka. Namun, orang tua Justin hadir di sana dan dia tahu Justin tak ingin melakukan tap out. Dirinya tak ingin mematahkan tangan Justin di hadapan ayah ibunya," lanjut Mendez.
"Sementara, Khabib secara sengaja membiarkan duel kontra Conor berlangsung lebih lama. Ia secara sengaja berdiri bersamanya. Ia ingin menghukum Conor."
"Hanya karena Conor bertahan empat ronde bukan berarti Khabib kesulitan menghabisinya. Khabib ingin menghukum Conor, suatu hal yang tak ingin dia lakukan dengan Justin."
Duel kontra Justin Gaethje secara mengejutkan jadi akhir petualangan Khabib Nurmagomedov di UFC.
Petarung yang memperpanjang catatan kemenangannya jadi 29-0 tersebut langsung mengutarakan keputusannya untuk pensiun setelah mengalahkan Gaethje.
Keputusan pensiun yang diambil Khabib tak lepas dari kepergian sang ayah, Abdulmanap, pada 3 Juli 2020. Dia mengaku tak bisa terus bertarung tanpa kehadiran sang ayah.
Khabib juga sudah berjanji kepada sang ibu bahwa duel UFC 254 kontra Gaethje akan menjadi pertarungan terakhir dalam kariernya.
Dia merasa bertanggung jawab untuk menepati janji tersebut.
"Hari ini adalah pertarungan terakhir saya. Tidak mungkin lagi saya bertarung tanpa ayah saya," kata Khabib usai duel kontra Gaethje.
"My father is everything for me."
We rewind to @TeamKhabib discussing his father back in 2016. #UFC254 pic.twitter.com/dAVN41fvDi
— UFC (@ufc) October 26, 2020
"Ketika UFC memberi tahu saya soal pertarungan dengan Gaethje, saya bicara dengan ibu, tiga hari setelah ayah berpulang," ucapnya.
"Ibu tidak ingin saya bertarung tanpa ayah, tetapi saya berjanji pada ibu bahwa ini adalah yang terakhir. Ketika saya sudah berjanji, saya harus menepatinya," kata Khabib.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.