KOMPAS.com - Mantan pelatih AC Milan dan Inter Milan, Alberto Zaccheroni, menyebut Zlatan Ibrahimovic memiliki pengaruh lebih besar ketimbang Cristiano Ronaldo.
Zlatan Ibrahimovic menunjukkan peran pentingnya bagi AC Milan pada awal musim Liga Italia 2020-2021.
Meski sempat akibat positif Covid-19, bomber gaek asal Swedia itu tetap tampil tajam bersama I Rossoneri, julukan AC Milan.
Sejauh ini, Ibra telah mengoleksi empat gol dari dua laga bersama AC Milan di Serie A atau kompetisi teratas Liga Italia.
Baca juga: Ibrahimovic, dari Positif Covid-19, lalu Bangkit Bawa Milan Kuasai Derbi
Terkini, ia menjadi aktor kemenangan AC Milan atas Inter pada laga bertajuk Derby della Madonnina, Sabtu (17/10/2020).
Pada pertandingan tersebut, Ibrahimovic memborong dua gol dan membantu I Rossoneri menang 2-1 atas Inter.
Performa impresif Zlatan Ibrahimovic pada usia yang tak lagi muda membuatnya dibanjiri pujian, salah satunya datang dari Alberto Zaccheroni.
Bahkan, Zaccheroni menganggap kehadiran Ibrahimovic di Liga Italia memiliki pengaruh lebih besar ketimbang Cristiano Ronaldo.
Di mata Zaccheroni, Ibrahimovic bukan hanya pencetak gol ulung, tetapi juga panutan bagi pemain muda Italia.
Baca juga: Ledek Lukaku Usai Derbi, Ibrahimovic: Milano Tak Punya Raja, Adanya Dewa
"Dia (Ibrahimovic) seperti pemain abadi dan saya masih belum mengerti mengapa dia tidak pernah memenangi Ballon d'Or," kata Zaccheroni dikutip dari Football Italia.
"Di Italia, dia telah mengubah keseimbangan lebih dari Ronaldo," ujar Zaccheroni.
"Bukan kebetulan bahwa banyak pemain muda tumbuh secara pesat sejak kedatangannya," imbuh pria yang juga pernah melatih Juventus itu.
"Dia tidak hanya mencetak gol, tapi juga memberikan kepercayaan kepada semua rekan setimnya, dan membawa tim di pundaknya pada saat-saat sulit," ucap Zaccheroni.
Zaccheroni yang pernah menangani pemain-pemain hebat pun mengaku menyesal lantaran tak punya kesempatan melatih Ibrahimovic.
Baca juga: Sudah Berusia 39 Tahun, Ibrahimovic Dikabarkan Siap Tambah Kontrak di AC Milan
"Saya telah melatih juara-juara hebat selama karier saya, dari Oliver Bierhoff, George Weah, hingga Adriano. Namun, satu-satunya penyesalan yang saya miliki adalah tidak pernah melatih Zlatan Ibrahimovic," ucapnya.
Zlatan Ibrahimovic kembali ke AC Milan pada Desember 2019 setelah kontraknya di Los Angeles Galaxy habis.
Pada paruh kedua musim lalu, Ibrahimovic mampu membukukan 11 gol dari 20 penampilan bersama AC Milan di semua kompetisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.