KOMPAS.com - Mantan pelari jarak jauh Indonesia, Eduardus Nabunome, meninggal dunia pada Senin (12/10/2020) pukul 21.20 WIB.
Eduardus Nabunome sebelumnya terkena serangan jantung saat berlatih di kawasan Gelora Bung Karno sehingga harus dirawat di RS Jantung Harapan Kita, Minggu (11/10/2020).
Saat masih berkarier, Eduardus Nabunome pernah menciptakan 14 rekor lari jarak jauh dan menengah periode 1980-2000.
Dari jumlah itu, lima rekor nasional masih bertahan atas namanya hingga saat ini.
Salah satu rekor Eduardus Nabunome yang sulit dipecahkan adalah lari 10 kilometer jalan raya dengan catatan waktu 29 menit 25 detik.
Rekor itu diciptakan Eduardus Nabunome pada 1989 dan kini sudah berumur 31 tahun.
Baca juga: Breaking News, Eduardus Nabunome, Mantan Pelari Indonesia Tutup Usia
Pada 2018, Eduardus Nabunome pernah bercerita tentang rekornya tersebut.
Eduardus Nabunome menilai rekor itu seharusnya bisa dipecahkan oleh para pelari-pelari muda Indonesia.
Namun, rekor itu pada akhirnya sulit dipecahkan karena tidak banyak lomba lari dengan hadiah menarik yang diselenggarakan di Indonesia.
Menurut Eduardus Nabunome, penyelenggara lomba lari kebanyakan tidak mau repot dan takut memberi rangsangan hadiah untuk peserta lomba.
"Sampai saat ini, jangankan melewati atau menyamai, mendekati catatan waktu saya itu saja tidak ada," kata Eduardus Nabunome dikutip dari harian Kompas, 24 Maret 2018.
"Kalau mau serius, PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) seharusnya bisa membantu," ucap sosok yang akrab disapa Edu itu menambahkan.
"Kalau tidak, cobalah membuat lomba lari 10k dengan hadiah yang menarik misalnya, memperebutkan tiga mobil untuk yang berhasil memecahkan rekor. Itu pasti akan menarik," tutur Edu.
Selain lari 10k, dua rekor lain milik Edu yang belum dipecahkan adalah PON Maraton (2 jam, 19 menit, 27 detik) dan SEA Games Maraton (2 jam, 20 menit, 17 detik).
Baca juga: September, Kualifikasi Maraton dan Jalan Cepat untuk Olimpiade
Meski rekornya masih belum terpecahkan, Edu pada 2018 mengaku tetap bersyukur karena olahraga lari sudah menjadi gaya hidup untuk masyarakat Indonesia.