KOMPAS.com - Penyerang Liverpool, Mohamed Salah, melakukan selebrasi tak biasa setelah ia menceploskan gol ketiganya pada laga kontra Leeds United, Sabtu (12/9/2020).
Mohamed Salah menjadi bintang pada kemenangan 4-3 laga Liga Inggris di Stadion Anfield tersebut.
Bagaimana tidak, Mohamed Salah mencetak hat-trick pada partai pembuka musim The Reds tersebut.
Dua gol ia bukukan dari titik putih, termasuk gol yang memastikan hat-tricknya dua menit sebelum pertandingan bubar.
Hal menarik adalah Salah melakukan selebrasi dengan menutup kedua kupingnya, perayaan tak lazim bagi penyerang yang dua kali menjadi top skorer Liga Inggris tersebut.
Liverpool star Mohamed Salah celebrated with a new way (touch his ears) after he scored his third goal today and paid tribute to his friend Moamen Zakaria who suffering incurable ALS and stopped him from playing football.
Thank you, Salah. pic.twitter.com/Nz4ba9gBaD
— Tarek Talaat ???? ???? (@tarektal3at) September 12, 2020
Menurut penjelasan dari kontributor BBC Afrika, Tarek Talaat, perayaan tersebut merupakan penghormatan Salah kepada selebrasi temannya, Moamen Zakaria, yang menderita penyakit ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis).
Salah juga melakukan selebrasi membentuk angka delapan dalam bahasa Arab yang merupakan nomor pungung temannya tersebut.
Baca juga: Hasil Liverpool Vs Leeds, Penalti Salah Jadi Penentu Kemenangan The Reds
Jurnalis asal Mesir, Mohamed Adam, pun mengungkapkan hal sama kepada Liverpool Echo.
"Ini menjadi perbincangan di media Mesir. Zakaria adalah teman Salah dan semua di sepak bola Mesir merasakan dukanya," tutur Adam.
"Itu adalah perayaan khasnya dan saya percaya Salah menghormati Zakaria dengan selebrasi tersebut."
"Zakaria juga memakai nomor punggung delapan dan Salah melakukan gestur tangan untuk menggambarkan huruf 8 dalam bahasa Arab."
Penyakit ALS tersebut memaksa Zakaria untuk pensiun dari bermain sepak bola.
Mengutip dari situs Alodokter, ALS adalah gangguan saraf yang dapat memburuk seiring waktu, hingga menyebabkan kelumpuhan.
Pada awalnya, ALS ditandai dengan kedutan otot, otot melemah, dan gangguan bicara.
Secara spesifik, ALS menyerang otak dan saraf tulang belakang yang mengendalikan gerakan otot (saraf motorik).
Baca juga: Rapor Pascal Struijk Pemain Keturunan Indonesia pada Laga Vs Liverpool
Penyakit ini disebut juga penyakit saraf motorik.
Seiring waktu, saraf akan makin rusak. Akibatnya, penderita ALS kehilangan kekuatan otot, kemampuan bicara, makan, hingga bernapas.
Kewaspadaan terhadap penyakit ini terkenal dengan kampanye ice bucket challenge, tantangan menyiram seember air es ke atas kepala.
Tantangan tersebut menjadi viral dan digunakan untuk mengumpulkan dana penelitian terhadap penyakit ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.