KOMPAS.com - Megabintang Barcelona, Lionel Messi, telah memutuskan untuk tetap bertahan di Camp Nou.
Sebelumnya Messi berada dalam drama penuh perdebatan dengan Barcelona, yakni hasrat ingin hengkang.
La Pulga, julukan Messi, beberapa kali dikabarkan akan pergi dari Barcelona, khususnya ketika menelan kekalahan di pentas Liga Champions.
Kapten timnas Argentina itu sedari dulu menginginkan koleksi trofi Liga Champions, tetapi pil pahit kerap datang kepadanya.
Baca juga: Usai Amankan Messi, Ronald Koeman Siap Pakai Dana Rp 785 Miliar
Pil pahit itulah yang membuat dirinya ingin pergi dari Barcelona dan bergabung dengan tim lain yang berpotensi meraih trofi Liga Champions.
"Saya lalu menjelaskan keinginan berkompetisi di level tertinggi, memenangkan gelar juara, bersaing di Liga Champions," kata Messi dalam wawancara eksklusif bersama Goal.
"Urusan menang atau tidak adalah perkara lain, karena untuk menjadi juara sangat sulit tetapi kita harus tetap bersaing," ujar dia.
Sementara di pentas tertinggi Benua Eropa itu, La Pulga kerap merasakan sakit hati.
Baca juga: Lionel Messi: Barcelona Tak Punya Prospek Cerah
Bukan karena tak pernah mengangkat trofi. Messi bersama Barca sudah merasakan empat kali mengangkat Si Kuping Lebar.
Tepatnya pada musim 2005/2006, 2008/2009, 2010/2011, dan 2014/2015.
Akan tetapi, ekpektasi dan hasrat yang begitu tinggi, kemudian kandas lewat epic comeback, membuat Lionel Messi sakit lahir batin.
"Setidaknya mampu bersaing dan tidak hancur berantakan di Roma, Liverpool atau Lisbon," kata Messi.
Ya, Messi dan Barcelona seakan hancur lebur ketika melawan AS Roma, Liverpool, dan terakhir Bayern Muenchen di Lisbon, Portugal.
Baca juga: Lionel Messi Pilih Bertahan, Nasib Presiden Barcelona di Ujung Tanduk
Bagaimana tidak, kemenangan di depan mata sirna begitu saja.
Melawan AS Roma pada perempat final Liga Champions, Barca unggul 4-1 pada leg pertama di Camp Nou. Jarak tiga gol tentu sulit dikejar.