KOMPAS.com - Lionel Messi enggan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah kontraknya di Barcelona. Mengapa?
Lionel Messi dan Barcelona pernah berselisih pendapat gara-gara masalah kontrak.
Hal itu berawal dari langkah Messi yang berusaha memutus kontraknya secara sepihak dengan mengaktifkan klausul khusus pada 25 Agustus lalu.
Klausul khusus itu memungkinkan Messi bebas pergi meski dalam kontraknya tercantum biaya pelepasan 700 juta euro (sekitar Rp 12,2 triliun).
Baca juga: Alasan Bertahan di Barcelona: Messi Bukan Pencinta Uang!
Di sisi lain, Barcelona mengatakan bahwa Messi tidak bisa membuat keputusan sepihak karena masih terikat kontrak hingga 2021.
Adapun soal klausul khusus, Barcelona menganggapnya sudah hangus karena Messi baru mengajukannya pada Agustus.
Barca bersikukuh masa berlaku klausul khusus Messi sudah berakhir pada Juni sesuai dengan jadwal awal kompetisi musim 2019-2020 sebelum pandemi virus corona.
Pernyataan Barcelona diperkuat dengan sikap operator Liga Spanyol, LaLiga.
Baca juga: Sempat Ada Tangis di Balik Rencana Kepergian Messi dari Barcelona
LaLiga menyatakan bahwa tindakan Messi memutus kontrak secara sepihak adalah ilegal.
Diakui Messi, dia memiliki pilihan untuk menempuh jalur hukum guna menyelesaikan masalah kontrak ini
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan