KOMPAS.com - Sebanyak lima pemain muda asal Brasil tiba di Indonesia dan bergabung dengan klub-klub Shopee Liga 1 2020.
Arema FC, Persija Jakarta, dan Madura United, menjadi penampung lima pemain muda tersebut.
Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, menegaskan pihaknya tidak ada kaitannya dengan PSSI, termasuk isu naturalisasi yang berhembus.
"Kedatangan para pemain muda dari Brasil tidak ada kaitannya dengan PSSI," kata Indra Sjafri dikutip dari laman resmi PSSI.
Baca juga: Pemain Muda Brasil di Klub Liga 1, Indra Sjafri: Tak Ada Kaitan dengan PSSI
"Itu urusan klub Liga 1. Pemain yang dipanggil timnas Indonesia tentu harus berpaspor Indonesia," jelasnya.
Namun sebelumnya, pelatih Persija Jakarta, Sergio Farias, dan Presiden Madura United, Achsanul Qosasih, mengungkapkan bahwa langkah tersebut seirama dengan program PSSI.
Melihat rumor naturalisasi tersebut, pengamat sepak bola Tanah Air, Tommy Welly, gusar mendengarnya. Apalagi jika hal tersebut benar-benar terjadi.
"Jika ini benar, ini ngawur," tegas Tommy Welly saat dihubungi oleh Kompas.com.
Baca juga: Ramai Isu Naturalisasi Pemain Brasil untuk Timnas U19, Sesmenpora: Itu Ranah PSSI
"Jika itu benar untuk timnas, memang sebuah indikasi yang aneh atau tidak biasa."
"Ini sangat mengkhianati pelaku sepak bola, berapa anak muda sejak kecil ingin masuk timnas? Ini merampas," ungkapnya kesal.
Kemudian, lanjut Tommy Welly, jika mengacu pada peraturan FIFA, lima pemain belasan tahun asal Brasil tersebut tidak sesuai dengan kriteria untuk dinaturalisasi.
Kelima pemain muda tersebut tidak memiliki keturunan asal Indonesia dari kakek atau nenek mereka.
Dari sisi domisili, mereka juga belum menetap di Indonesia setidaknya lima tahun sejak usia 18 tahun.
Baca juga: Kesibukan Baru Ratu Tisha Usai Mundur dari PSSI dan AFC
"Jika mereka half (setengah) keturunan Indonesia, mereka masih punya hak gabung timnas. Tapi ini kan, tidak," kata Bung Towel.
"Aturan FIFA soal naturalisasi juga makin ketat. Secara moral ini, sangat-sangat mengkhianati dan merampas harapan anak muda mimpi bermain di timnas."
" Dilihat dari keinginan masyarakat Indonesia, publik minta apa? Publik minta effort yang bagus," jelasnya.
Lebih-lebih, tak ada untungnya menaturalisasi pemain berusia muda.
"Lihat Diego Costa, dulu muda gabung timnas junior Brasil, sekarang senior gabung timnas Spanyol," terang Bung Towel memberi contoh.
Baca juga: Jelang Kembalinya Liga 1, Sesmenpora Minta PSSI Jamin Suporter Tak Datang ke Stadion
Sehingga, lanjut dia, saat ini mungkin bisa gabung timnas Indonesia. Tetapi bisa kembali ke Brasil ketika senior.
Baginya, tidak ada untungnya menaturalisasi pemain muda atau keinginan klub untuk jangka panjang.
"Ini ngawur. Kalau stakeholder diam saja, ini ngawur. Jadi saya juga mau lihat, stakeholder dari sepak bola. Diam saja dan gelap atau bagaimana," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.