KOMPAS.com - Pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, tak bisa berharap banyak di gelaran seri ketiga, MotoGP Ceko, si Sirkuit Brno, Minggu (9/8/2020) malam WIB.
Sempat menggertak di free practice 3 (FP3) dengan berada di urutan lima, Rossi harus puas mengawali start di posisi ke-10.
Posisi tersebut merupakan urutan terburuk yang diraih rider berjuluk The Doctor tersebut selama beraksi di Sirkuit Brno.
Musim sebelumnya, Rossi mengawali start di posisi ketujuh. Padahal pada tahun 2017 dan 2018, dia berada di urutan kedua dalam starting grid.
Baca juga: Cedera Patah Tulang Kaki, Anak Didik Rossi Absen di 3 Seri MotoGP
"Saat itu, saya merasakan sensasi yang berbeda," kata Rossi, dikutip BolaSport dari GPone.
"Terutama saat Sabtu pagi, saya bisa melaju cepat karena merasa nyaman dengan motor dan ban. Namun, situasi berubah ketika sore hari, suhu mulai naik menjadi 10 derajat lebih tinggi," ucap dia menjelaskan.
Lebih lanjut, Valentino Rossi mengatakan bahwa dia sebenarnya berharap bisa mendapatkan posisi start ketiga pada balapan MotoGP Ceko.
Oleh karena itu, posisi start ke-10 adalah mimpi buruk untuknya.
"Saya memiliki kecepatan yang baik, tetapi ada banyak pebalap cepat di depan dan saya merasa akan kesulitan mengatur ban belakang," ucap Rossi.
Baca juga: Valentino Rossi di MotoGP Ceko: Kami Akan Coba Salip Mereka yang di Depan
"Sejujurnya saya berharap bisa memulai balapan di tempat ketiga. Sekarang kami harus membalap dengan sempurna dan bersenang-senang juga tentunya," tutur dia lagi.
"Saya menatap podium sulit digapai, tetapi kami harus selalu berusaha," ujar Rossi.
"Pokoknya yang penting membuat awal yang baik dulu supaya bisa mengekor dengan yang terbaik, karena saya punya cara untuk melakukannya," kata dia menegaskan.
Sementara itu, Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) tak memikirkan soal target juara.
Quartararo juga tidak dibebani naik podium meski pada dua seri awal MotoGP 2020 selalu juara.
Dia kali ini mengawali start di urutan kedua. Tetapi, beban juara tak diberikan kepadanya. Sehingga, dia bisa tampil nothing to lose.
"Satu hal yang saya tekankan dalam hidup saya: ketika seseorang mengatakan saya harus menang, kata-kata mereka selalu masuk dari telinga kiri keluar lewat telinga kanan," kata dia dikutip GPOne.
"Saya lebih paham tentang apa yang harus dan jangan saya lakukan. Begitu juga dengan tim saya yang sudah memahaminya."
"Tidak ada satu pun orang di tim yang mengatakan saya harus menang atau jadi yang pertama," tegas pebalap 21 tahun itu.
"Saya cuma harus melakukan yang terbaik dan saya mengapresiasinya. Saya suka motivasi seperti itu," tandas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.