Pelatih "Kemarin Sore" Bawa Chelsea Tembus 3 Besar Liga Inggris

KOMPAS.com - Frank Lampard bukanlah pelatih berpengalaman jika melihat track recordnya sebagai juru racik tim.

Lampard mengawali kariernya sebagai pelatih sejak 2017, dia didapuk sebagai pelatih Chelsea Junior selama satu tahun sebelum pindah ke klub Derby County.

Di Derby County, Lampard juga mengasah kelihaian meramu strategi selama satu tahun dan kemudian kembali ke Stamford Bridge.

Bisa dibilang, Lampard masih "anak kemarin sore" dalam dunia kepelatihan sebelum ditunjuk sebagai pelatih tim senior Chelsea.

Baca juga: Pemain Menyuruh Pelatih: Kisah Costa, Conte, dan Fabregas di Chelsea

Bukan hal yang aneh jika dia diremehkan. Apalagi kondisi Chelsea tak begitu menyenangkan ketika Lampard datang.

Lampard tak bebas membeli pemain karena hukuman yang diderita Chelsea.

Namun, dia cukup cerdik dengan memberi kepercayaan pemain mudanya dan memanggil kembali pemain Chelsea yang "disekolahkan".

Sempat diragukan karena kalah 0-4 dari Manchester United di awal musim Liga Inggris, Chelsea mulai bangkit secara perlahan.

Di bawah naungan Lampard, tim berjuluk The Blues itu kini bertengger di urutan ketiga Liga Inggris.

Baca juga: Sejak Pakai Sponsor Provider Seluler, Chelsea Lekat dengan Angka 3

"Saya kira situasinya sulit (ketika Lampard datang). Saya memahami itu," kata Lampard dalam konferensi pers jelang Liga Inggris pekan ke-35 kontra Sheffield United.

"Sejujurnya, saya pun tidak benar-benar tahu bagaimana ekspektasi tehadap saya karena situasi yang baru berubah," ungkap dia.

"Klub telah bergerak, pemain seperti Eden (Hazard) biasanya bakal digantikan dengan satu atau lain cara, itulah yang harus kami cari," jelasnya di laman resmi klub.

"Sekarang nasib kami ada di tangan kami sendiri. Semua tergantung pada kami dan saya cukup senang dengan posisi kami sekarang," kata dia.

Baca juga: Klasemen Liga Inggris - Setelah 227 Hari, Chelsea Tembus 3 Besar

Menjadi pelatih Chelsea dengan segala kondisi yang ada, ujar Lampard, adalah sebuah tantangan tersendiri.

"Saya selalu berusaha untuk percaya pada diri saya sendiri dalam sepak bola dan jika Anda ingin berhasil di Liga Inggris maka Anda harus melakukannya."

"Anda harus percaya pada keyakinan dalam diri, kalau tidak siapa yang akan percaya pada Anda? Para pemain, para penggemar, klub, mereka tidak akan melakukannya."

"Jadi saya cukup kuat dalam hal itu dan sejauh ini saya cukup senang. Saya masih berpikir kita bisa berbuat lebih banyak," jelas dia.