KOMPAS.com - Turnamen tenis Adria Tour terpaksa dibatalkan. Pengakuan Grigor Dimitrov bahwa dirinya positif terjangkit virus corona alias Covid-19 membuat panitia tak melanjutkan event tersebut yang diinisiasi Novak Djokovic.
Sejatinya, Adria Tour telah memasuki partai final di mana Novak Djokovic akan terlibat. Petenis Serbia ini akan menghadapi Andrey Rublev.
Akibat pernyataan Dimitrov, panitia memutuskan untuk mengakhirinya. Pemain berusia 29 tahun asal Bulgaria tersebut memberikan konfirmasi sehari setelah dia menarik diri usai kalah dari Borna Coric dalam laga di Zadar, Kroasia.
Baca juga: Novak Djokovic Yakin Bisa Raih Gelar Grand Slam Terbanyak
Selama turnamen, Djokovic dan Rublev melakukan kontak dengan Dimitrov. Hal serupa juga terjadi pada Alexander Zverev, Martin Cilic, Danilo Petrovic, Pedja Krstin dan Nino Serdarusic.
Bahkan pada akhir pekan lalu di Serbia, Djokovic dan Dimitrov terlihat foto bersama saat menari. Hal ini membuat kekhawatiran soal penularan virus mematikan tersebut, mencuat kembali.
"Hai semuanya. Saya ingin para fans dan sahabatku tahu bahwa dari hasil tes di Monako, saya dinyatakan positif Covid-19," demikian pernyataan Dimitrov lewat Instagram.
"Saya ingin memastikan kepada mereka yang kontak dengan saya selama beberapa hari terakhir agar melakukan tes dan tindakan pencegahan yang diperlukan."
"Saya minta maaf untuk hal buruk yang mungkin saya sebabkan. Sekarang saya pulang ke rumah dan melakukan pemulihan. Terima kasih atas dukungan kalian dan semoga tetap aman dan sehat."
Padahal dalam pernyataan pada Sabtu (20/6/2020) setelah mundur dari Adria Tour, Dimitrov mengaku baik-baik saja.
Baca juga: Drama Lima Set Lawan Dimitrov, Federer Tersingkir di US Open 2019
"Saya ingin mengatakan bahwa saya baik-baik saja. Ini merupakan konsekuensi dari upaya fisik dan paparan sinar matahari dalam beberapa hari terakhir dan saya harus melewatkan hari terakhir di Zadar," ujar petenis peringkat 19 dunia dan tiga kali semifinalis grand slam ini.
"Saya pikir adil jika memberikan tempatku kepada pemain muda yang hebat, yang tentu saja sangat berarti."
Tenis profesional dan semua aktivitas olahraga berhenti total sejak Maret akibat pandemi Covid-19. Setelah kondisi dinilai semakin baik, Djokovic menginisiasi event ini yang bisa menjadi pemanasan sebelum Grand Slam US Open dihelat pada Agustus nanti.
Menurut rencana, grand slam tersebut akan berlangsung di Flushing Meadows, 31 Agustus-13 September 2020. Tetapi dengan kondisi terbaru ini, tampaknya pihak ATP dan WTA akan mempertimbangkannya kembali.
Apalagi, sejumlah petenis top seperti Rafael Nadal yang merupakan juara bertahan US Open serta Ash Barty, menyatakan keberatan. Sebab, Amerika Serikat termasuk negara dengan kasus Covid-19 terbesar di dunia.
Namun jika US Open tetap terlaksana maka ini merupakan grand slam kedua dan terakhir sepanjang 2020. Sebelumnya, hanya Australian Open yang terealisasi sedangkan Wimbledon dan French Open dibatalkan akibat Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.