Anak Muhammad Ali: Andai Masih Hidup, Ayah Saya Akan Bela Trump

KOMPAS.com - Legenda tinju dunia Muhammad Ali diklaim akan ikut bersuara tentang demo Black Lives Matter di Amerika Serikat andai dirinya masih hidup.

Klaim itu diungkapkan oleh anak kandungnya yang kebetulan memiliki nama mirip dengannya, Muhammad Ali Jr.

Ali Jr mengatakan, ayahnya akan menentang demo tersebut, meski selama hidupnya, Muhammad Ali dikenal sebagai aktivis Hak Asasi Manusia (HAM).

Menurut Ali Jr, demo Black Lives Matter yang awalnya memperjuangkan hak hidup warga Afro-Amerika, telah kehilangan esensinya.

Demo tersebut berubah menjadi kekerasan dan penjarahan.

Baca juga: Legenda Sekaligus Aktivis HAM dalam Satu Nama: Muhammad Ali

"Anda bisa protes (demo) dengan damai," ucap Ali Jr dalam wawancaranya bersama New York Post.

"Ayah saya akan mengatakan,'mereka tidak lain adalah iblis, semua kehidupan penting'. Saya tidak berpikir ayah setuju (dengan demo itu)," ujar Ali Jr.

Ali Jr juga angkat bicara tentang pergerakan Black Lives Mater.

"Saya pikir itu rasis," kata dia.

"Ini bukan tentang kehidupan orang berkulit hitam, orang berkulit putih, orang Cina, semua kehidupan penting," ucap Ali Jr.

"Tuhan sayang semua orang. Dia tidak pernah memilih siapa pun. Membunuh adalah salah, tidak peduli siapa itu," ujar dia.

Lebih lanjut, andai masih hidup, Muhammad Ali akan tetap mendukung Presiden Donald Trump.

Baca juga: Syukur Muhammad Ali Tidak Melihat Kasus George Floyd, Kalau Saja Melihat...

"Saya pikir Trump adalah presiden yang baik. Ayah saya akan mendukungnya," tutur Ali Jr.

"Trump bukan orang yang rasis, ia ada untuk semua orang," ucap Ali Jr.

Adapun Muhammad Ali mengembuskan napas terakhir pada usia 74 tahun.

Mantan juara dunia tinju kelas berat dalam tiga kali kesempatan itu meninggal pada 3 Juni 2016. Penyakit Parkinson telah puluhan tahun diderita Muhammad Ali.